Bambu dipilih sebagai simbol ketangguhan, fleksibilitas, dan keberlanjutan. Sementara songke, dengan motif khas yang merepresentasikan kosmologi Manggarai, melambangkan identitas budaya, persatuan, dan kehangatan keramahan lokal.

Paduan keduanya menjadi representasi visual bahwa semangat Natal dapat tumbuh dari akar tradisi lokal yang kuat, namun tetap menjulang menjadi cahaya bagi sesama.

Menambah keunikan lobi, Meruorah juga memperkenalkan Ginger House yang mengadopsi bentuk Rumah Adat Bena dari Kabupaten Ngada.

Tidak hanya berfungsi sebagai dekorasi manis, Ginger House ini menjadi simbol bahwa hotel adalah rumah kedua bagi para pelancong, tempat pulang sementara yang tetap penuh kenyamanan dan kehangatan.

Meruorah merancang program akhir tahun ini menjadi perjalanan penuh pengalaman budaya, kuliner, dan hiburan.

1. Pertunjukan Musik & Budaya

The Sound of Flores

– Menampilkan alunan tradisional Sasando dari Pulau Rote setiap Selasa, Kamis, dan Minggu.

– Menghadirkan harmoni Nusantara yang meneduhkan suasana lobi.