Menparekraf, Sandi Uno: Sektor Pariwisata Labuan Bajo Memiliki Trend Positif
Pertemuan zoom meeting membahasa peningkatan SDM dan jaminan keselamatan bagi pengunjung wisata di Labuan Bajo
LABUANBAJOVOICE.COM | Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI bersama Badan Pelaksana Otorita (BPO) Labuan Bajo Flores serta beberapa stakeholder terkait di Labuan Bajo gelar zoom meeting pada Selasa, 30 Juli 2024 kemarin.
Rapat yang digelar secara zoom itu membahasa terkait upaya peningkatan jaminan keamanan dan keselamatan berwisata bagi pengunjung di Labuan Bajo Flores.
Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno alias Sandi Uno pada saat membuka acara rakor yang dilansir page facebook BPO Labuan Bajo oleh media LABUANBAJOVOICE.COM pada Rabu, 31 Juli 2024 menyampaikan, sektor pariwisata Labuan Bajo memiliki trend positif.
“Sehingga perlu upaya percepatan transformasi Labuan Bajo untuk isu CHSE, safety, dan implementasi sustainability dan juga berkaitan dengan kebencanaan,” ujar Sandi Uno.
Menurut Menparekraf, perlu ada peningkatan infrastruktur untuk keselamatan wisatawan seperti crisis center, sarana dan prasarana, alat komunikasi dan juga Sumber Daya Manusia (SDM) mengenai kekurangan personil dan kapasitas operator.
“Maka upaya dan peran dari berbagai pihak untuk keselamatan wisatawan perlu diprioritaskan dan diperlukan tindak lanjut dari identifikasi permasalahan yang lebih komprehensif yang diukur dampak dari kekurangan infrastruktur, sarana dan prasarana, dan SDM,” tutur Sandi Uno.
Pada kesempatan sama, Plt. Direktur Utama BPO Labuan Bajo Flores, Frans katakan, perlu ada komitmen bersama stakeholder dan masyarakat mengenai inovasi pembangunan pariwisata Labuan Bajo Flores dan penguatan Sumber Daya Manusia.
Dikatakan Frans, ini merupakan langkah awal dalam upaya bersama untuk menjaga Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata yang aman, berkelanjutan, dan menarik bagi pengunjung dari seluruh dunia.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan standar keselamatan, peningkatan SDM dan kolaborasi antar stakeholder demi keberhasilan industri pariwisata Labuan Bajo Flores kedepannya,” tambahnya.
Sementara, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdianto mengatakan telah mengupayakan peningkatan fasilitas di pelabuhan Labuan Bajo untuk menciptakan kenyamanan bagi wisatawan salah satunya dengan membangun floating jetty atau dermaga apung.
“Kami sudah melakukan pendekatan ke pihak terkait untuk mempercepat pembangunan floating jetty atau dermaga apung di pelabuhan Labuan Bajo untuk mengurangi risiko kecelakaan bagi wisatawan yang hendak menaiki sekoci,” ujar Stephanus.
Pihaknya mengaku, saat ini telah menerapkan sistem E-Ticketing untuk semua penumpang kapal wisata yang hendak berlayar ke destinasi wisata di Labuan Bajo.
Tambahan informasi, BPO Labuan Bajo Flores mengaku beberapa waktu lalu Tim Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah melakukan kunjungan lapangan ke Labuan Bajo Flores
Hasil kunjungan lapangan ini menurut mereka, ada beberapa hal yang perlu menjadi concern diantaranya kurang lengkapnya perlengkapan keselamatan pada alat transportasi laut seperti life jacket atau pelampung yang seharusnya disiapkan di kapal. Terutama pada saat para penumpang berada di sekoci.
Kemudian, tambah mereka, fasilitas kapal yang belum memadai seperti kurangnya ventilasi udara di dapur, sistem perkabelan yang belum sesuai standar marina, serta stabilitas kapal yang tidak didesain sebagaimana mestinya.
Selain itu, fasilitas penunjang lainnya seperti fasilitas lokasi parkir kapal, sarana prasarana penumpang menuju kapal yang harus perlu lebih ditingkatkan lagi keamanannya, dermaga di pulau yang kurang memadai, dan kurangnya personil penyelamatan di pulau-pulau dan ambulans.
Penulis: Hamid