Dialog ini diharapkan menjadi pintu masuk penting untuk memastikan bahwa aspirasi UMKM dan pelaku ekraf di Labuan Bajo tersampaikan secara langsung dalam penyusunan program strategis Kemenekraf tahun 2026. Fokus utama mencakup:
- peningkatan kapasitas pelaku ekraf,
- penguatan pemasaran produk kreatif,
- perluasan akses pasar lokal hingga nasional, dan
- pengembangan ekosistem kreatif berbasis destinasi.
Hasil diskusi akan dihimpun oleh Kemenekraf dan BPOLBF sebagai bagian dari penyusunan rencana kerja tahun 2026.
Salah satu agenda yang diperkuat adalah potensi pengembangan Puncak Waringin sebagai creative hub Labuan Bajo, pusat kolaborasi dan inovasi untuk pelaku ekraf Nusa Tenggara Timur.
Dengan dialog langsung yang terbuka dan konstruktif, pemerintah berharap ekraf Labuan Bajo tidak hanya bertahan, tetapi tumbuh menjadi kekuatan ekonomi baru yang lebih stabil, berdaya saing, dan berkelanjutan di masa mendatang.**





Tinggalkan Balasan