LABUANBAJOVOICE.COM – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Manggarai berkomitmen menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari segala bentuk perundungan (bullying).
Komitmen tersebut diwujudkan melalui kegiatan ikrar dan penandatanganan deklarasi anti-bullying pada Rabu (16/7/2025), bertepatan dengan hari kedua pelaksanaan Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA).
Kegiatan yang berlangsung di aula MAN 2 Manggarai ini dimulai dengan penyampaian materi mengenai bahaya bullying oleh Mansur Amriatul, S.Pd., M.Pd, selaku Wakil Kepala Madrasah Bidang Humas.
Dalam keterangannya kepada media, Mansur menegaskan bahwa bullying bukan sekadar persoalan sepele, melainkan ancaman serius yang berdampak pada korban, baik secara fisik maupun mental.
“Bullying bukan hanya merugikan korban secara fisik dan mental, tetapi juga menciptakan suasana yang tidak kondusif untuk belajar. Kita semua harus berkomitmen menjadikan MAN 2 Manggarai sebagai tempat yang ramah untuk semua, tanpa terkecuali,” ujarnya.
Mansur juga mengingatkan bahwa upaya mencegah bullying membutuhkan peran semua pihak—guru, orang tua, dan siswa. Ia menekankan bahwa setiap individu memiliki hak untuk merasa aman dan dihargai di lingkungan sekolah.
“Sekolah zero bullying bisa terwujud jika semua pihak mengambil sikap tegas menolak segala bentuk praktik perundungan. Kita harus hadir untuk saling mendukung, bukan menyakiti,” tambahnya.
Sebagai bentuk keseriusan, seluruh siswa MAN 2 Manggarai mengucapkan ikrar anti-bullying secara bersama-sama. Setelah itu, mereka menandatangani spanduk putih sebagai simbol komitmen menciptakan sekolah yang ramah dan inklusif.
Mansur juga menegaskan, apabila ada siswa yang melihat atau mengalami tindakan bullying, segera melapor kepada guru, orang dewasa terpercaya, atau melalui satuan tugas anti-bullying yang sudah dibentuk di sekolah.
Selain edukasi dan pengawasan, madrasah juga menyiapkan langkah pembinaan bagi pelaku bullying dengan pendekatan edukatif.
“Tujuan kita bukan menghukum, melainkan membentuk karakter siswa agar berakhlak mulia. Oleh karena itu, pendekatan yang kita gunakan adalah pembinaan dan pendampingan,” tutup Mansur.
Tinggalkan Balasan