“Saya juga ingin mendapatkan insight atau pandangan dari Pak Menko terkait langkah-langkah ke depan yang bisa dilakukan—dan dalam tanda kutip, mendapatkan dukungan—untuk pengembangan bandara ke depannya,” ungkap Ceppy.

Sebagai salah satu pintu gerbang menuju destinasi super prioritas Labuan Bajo, Bandara Internasional Komodo tengah memasuki fase penentu: apakah infrastruktur mampu mengejar laju pertumbuhan kunjungan wisatawan atau justru menjadi titik stagnasi bagi pengembangan pariwisata nasional.

Dengan angka 1 juta penumpang yang hampir pasti tercapai sebelum akhir tahun, bandara ini berada di persimpangan penting.

Opsi memperluas terminal, menambah apron, dan memperkuat fasilitas penunjang menjadi kebutuhan mendesak — bukan hanya demi kenyamanan, tetapi demi menjaga reputasi Labuan Bajo sebagai destinasi kelas dunia yang berkembang cepat.**