“Partisipasi publik, keberanian menyuarakan kebenaran, dan membangun budaya anti-korupsi harus menjadi bagian dari kehidupan sosial kita. Korupsi bukan hanya soal individu, tetapi juga soal sistem yang membiarkan peluang itu terbuka,” pungkasnya.
Ia berharap dua kasus besar yang kini menjadi perhatian publik bisa menjadi titik balik kesadaran kolektif bahwa pengawasan yang efektif harus dibangun bukan hanya dari sisi hukum, tetapi juga dari moral, budaya kerja, dan tanggung jawab bersama.
Dengan demikian, Manggarai Barat dapat melangkah menuju tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan berkeadilan. **
Halaman
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan