Kasus DBD di Mabar Meningkat Tahun 2024, Pemda Terbitkan Surat Edaran
Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat terbitkan Surat Edaran (SE) untuk pencegahan DBD
LABUANBAJOVOICE.COM | Dalam upaya pencegahan peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Pemerintah Daerah (Pemda) Mabar menerbitkan Surat Edaran (SE) tentang Kewaspadaan Peningkatan Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2024.
Dalam SE dengan Nomor: Dinkes.444/1026.a/XI/2024, tertanggal 08 November 2024, telah membagi peran dan tugas masing-masing pihak untuk bersama-sama menyatukan energi dalam melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di daerah itu sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing.
“Pada hari ini kita berkumpul di ruangan ini untuk mengasah dan memperkuat komitmen kita dalam mengimplementasikan semua point penegasan dalam Surat Edaran di atas,” ujar Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Mabar, Ondy Christian Siagian pada kegiatan rapat koordinasi pencegahan Demam Berdarah Dengue ( DBD) tingkat daerah yang berlangsung di aula kantor Bupati, Labuan Bajo, Senin (18/11) pagi.
Pjs Bupati Mabar itu berharap, dengan pertemuan itu, melahirkan rencana tindak lanjut yang lebih operasional, melakukan gerakan pencegahan dan penanggulangan secara serentak di seluruh wilayah dengan program PSN dan gotong royong di seluruh desa secara berkala. Program PSN itu dilakukan setiap hari Jumat pukul 10.00 dalam 10 menit selama 10 minggu.
“Kepala Dinas PKO secara konsisten mengkoordinir seluruh sekolah di Kabupaten Manggarai Barat untuk mengedukasi dan action (aksi) langsung melakukan PSN melalui pemeriksaan jentik secara berkala dan sang anak menjadi agen jumantik di rumahnya masing-masing,” pesan Ondy ke Kepala Dinas PKO Mabar.
Lebih lanjut dia katakan, bentuk Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J). Bila ditemukan jentik nyamuk, Jumantik atau Juru Pemantau Jentik diharapkan segera melaporkan ke Koordinator Jumantik Tingkat RT/RW di desa masing-masing.
Ia juga memaparkan puncak kasus DBD yang terjadi di wilayah Kabupaten Mabar selama kurun waktu dua tahun terakhir ini, dan biasanya terjadi diwaktu yang berbeda, di bulan Januari sampai dengan bulan Maret dan bulan Oktober sampai dengan bulan Desember.
“Data Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, menunjukkan bahwa pada tahun 2023 jumlah kasus DBD sebanyak 590 kasus dengan Case Fatality Rate (CFR) sebesar 0 %, dengan kasus tertinggi terjadi di wilayah Puskesmas Labuan Bajo dan Batu Cermin yaitu masing-masing sebesar 270 kasus dan 148,” ujar Ondy.
Lebih lanjut dia menjelaskan, penyebaran kasus DBD di wilayah Kabupaten Mabar terdapat di 66 desa/kelurahan dengan kasus tertinggi terdapat di Kecamatan Komodo yaitu di Kelurahan Wae Kelambu dan Desa Golo Bilas yaitu 87 kasus.
Sementara, pada periode Januari sampai dengan 15 November 2024, jumlah kasus DBD di Mabar sebanyak 495 kasus, CFR sebesar 0% dengan kasus tertinggi terdapat di wilayah Puskesmas Labuan Bajo sebesar 172 kasus, dan Batu Cermin sebesar 136 kasus.
“Kasus DBD di dua wilayah puskesmas ini menyumbangkan 62% dari total kasus di Kabupaten Manggarai Barat,” ungkap Pjs Bupati Mabar.
Menurut Ondy, kasus DBD di wilayah Kabupaten Mabar sejak periode Januari-15 November 2024 yang tersebar di 77 desa/kelurahan, dengan kasus tertinggi terdapat di Kelurahan Wae Kelambu, Kecamatan Komodo sebesar 84 kasus.
“Bila dibandingkan periode yang sama dengan tahun sebelumnya, yaitu data bulan Januari s/d 15 November 2023 jumlah kasus DBD sebanyak 289 kasus. Sementara untuk tahun 2024 jumlah kasus sudah mencapai 495 kasus,” ungkapnya.
Hal ini, kata dia, menunjukan adanya peningkatan kasus dua kali lipat pada tahun ini dan tambahan jumlah desa/kelurahan yang terpapar penyakit DBD dari yang sebelumnya 66 desa/kelurahan menjadi 77 desa/ kelurahan.
Dikatakan Pjs Bupati Mabar, dari data-data yang disiapkan oleh Dinas Kesehatan, dapat dilihat pertumbuhan kasus DBD dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini mengalami peningkatan. Dan kondisi ini menjadi perhatian serius dari semua pihak.
“Labuan Bajo sebagai etalase pariwisata NTT dan sebagai daerah pariwisata super premium, harus bergerak cepat mengambil langkah strategis pencegahan meningkatnya kasus DBD di kabupaten ini. kita haris memberikan kenyamanan kepada wisatawan yang datang berkujung,” pesannya.
Turut hadir dalam kegiatan ini dari unsur Forkompimda Kabupaten Mabar yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten Mabar, pimpinan instansi vertikal tingkat Kabupaten Mabar, para staf ahli Bupati, asisten dan para pimpinan organisasi perangkat daerah lingkup Kabupaten Mabar.
Kemudian, para pimpinan BUMN/BUMD lingkup Kabupaten Mabar, Ketua BPKD Kabupaten Mabar, Ketua FKUB Kabupaten Mabar, Ketua MUI Mabar, Ketua PCNU dan PD Muhamadiyah Mabar.
Lanjut, Romo Kevikepan Labuan Bajo, Pastor Paroki Katedral Labuan Bajo dan Pastor Paroki Maria Bunda Segala Bangs, Camat Komodo, Kepala Puskesmas Labuan Bajo, dan Batu Cermin, Lurah se Kecamatan Komodo, Kepala Desa Batu Cermin, Gorontalo dan Golo Bilas.
Penulis: Hamid