“Warga madrasah harus menjadi role model dalam kegiatan kemasyarakatan, menjunjung tinggi akhlakul karimah, serta menjaga harmoni sosial,” ujarnya.

Terkait upaya menangkal paham radikal, Pua Monto mengingatkan pentingnya menjaga Islam sebagai rahmat bagi semesta alam.

“NTT ini sudah rukun dan harmonis, bahkan banyak menerima penghargaan. Mari kita jaga nilai kebaikan yang ada agar tidak terciderai,” katanya.

Ia menegaskan bahwa penerapan tiga strategi tersebut akan menghapus sekat antarwarga madrasah.

“Jika tiga langkah ini diterapkan, tidak ada lagi kubu-kubuan atau blok-blokan karena hati sudah tertata,” tegasnya.

Menutup arahannya, Pua Monto mengajak seluruh peserta untuk berkomitmen mulai saat ini.

“Mari kita kompak membiasakan diri berada di medan ilmu, dimulai dengan menata hati,” pungkasnya.