LABUANBAJOVOICE.COM – Yayasan Insan Bumi Mandiri (IBM) berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi dan UMKM untuk melaksanakan program pendampingan pemberdayaan masyarakat di Desa Golo Mori, Kecamatan Komodo.
Program ini akan melibatkan 10 pemuda perwakilan negara-negara ASEAN untuk mendukung pengembangan UMKM dan nelayan lokal.
Nurul Jannah Hardi, Partnership and Communication IBM, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan pendekatan inklusif dan kolaboratif.
“Program kami bekerja sama dengan 10 pemuda dari 10 negara ASEAN yang akan melakukan pendampingan di Desa Golo Mori. Akan ada perwakilan dari Thailand, Kamboja, Singapura, Vietnam, Indonesia, Malaysia, Brunei, Laos, Myanmar, dan Filipina,” ujar Nurul dalam keterangannya, Selasa (22/7/2025).
Menurutnya, Golo Mori dipilih karena memiliki potensi besar, khususnya di sektor perikanan dan pariwisata, namun belum memberikan dampak ekonomi signifikan bagi masyarakat.
“Berdasarkan data yang kami himpun, nelayan setempat masih kekurangan fasilitas pendukung seperti cold storage dan ice maker untuk menjaga kesegaran ikan. Akibatnya, banyak hasil tangkapan yang membusuk. Selain itu, akses ke pasar besar di Labuan Bajo masih menjadi kendala. Sementara kelompok UMKM belum mampu memanfaatkan potensi pariwisata secara optimal,” jelas Nurul.
Melalui program ini, IBM akan mengintervensi masalah dengan penyediaan cold storage dan ice maker bagi kelompok nelayan serta pelatihan pengembangan produk turunan ikan untuk UMKM.
“Kami berharap Desa Golo Mori mampu memproduksi olahan ikan khas yang memiliki nilai tambah,” tambahnya.
Program pendampingan akan berlangsung selama dua minggu, dimulai 26 Juli hingga 6 Agustus 2025. Setelah itu, IBM akan melanjutkan program monitoring dan penguatan selama lima hingga tujuh bulan. Selain di Golo Mori, program serupa sebelumnya sudah berjalan di Desa Boleng.
“Kami ingin bukan hanya menambah wawasan, tetapi juga keterampilan pelaku UMKM agar produk mereka lebih inovatif. Untuk nelayan, kami ingin meningkatkan produktivitas melalui dukungan sarana yang kami sediakan,” kata Nurul.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi dan UMKM Manggarai Barat, Theresia P. Asmon, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif ini.
“Tadi sudah dilakukan sosialisasi awal bersama ibu-ibu di Kampung Lenteng. Insan Bumi Mandiri akan memulai pendampingan pada 25 Juli bersama pemuda dari beberapa negara ASEAN,” ungkap Theresia.
Menurutnya, tahap awal melibatkan 25 peserta ibu-ibu pelaku UMKM dengan fokus pengenalan potensi dan peluang bisnis, membangun jiwa wirausaha, serta asesmen kebutuhan pendampingan lanjutan.
“Harapan kami, program ini bisa membantu menggerakkan ekonomi masyarakat, meningkatkan kapasitas UMKM, dan memberi dampak nyata pada kesejahteraan nelayan di Golo Mori,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan