Menurutnya, yang dibutuhkan bukanlah ego individu, melainkan kemenangan gagasan.
“GMNI harus kembali menjadi rumah bersama, tidak hanya bagi anak-anak ideologis Bung Karno, tapi juga untuk seluruh anak bangsa yang memiliki komitmen terhadap keadilan sosial dan kedaulatan rakyat,” tutupnya.
Kongres XXII GMNI ini menjadi tonggak penting dalam sejarah organisasi, menandai transisi kepemimpinan yang tidak hanya sah secara organisatoris, tetapi juga memuat harapan besar untuk masa depan perjuangan mahasiswa nasionalis Indonesia.
Halaman
Tinggalkan Balasan