Forum dengan suara bulat menetapkan Risyad dan Patra sebagai formatur tunggal yang kemudian dikukuhkan secara aklamasi.

Ketukan palu aklamasi langsung disambut gegap gempita kader di dalam gedung bersejarah. Seruan “Merdeka!” dan “Risyad–Patra!” menggema di ruangan, menandai babak baru perjalanan GMNI sebagai organisasi mahasiswa nasionalis.

Dalam pidato perdananya, Risyad Fahlefi dalam keterangan resminya kepada media menyampaikan rasa syukurnya atas kepercayaan yang diberikan.

Ia menegaskan bahwa kemenangan ini bukanlah untuk individu atau kelompok tertentu, melainkan sebagai bentuk kesiapan kolektif seluruh kader GMNI dalam membangun organisasi yang lebih solid dan progresif.

“Kemenangan ini bukan untuk seseorang atau figur, tetapi bukti bahwa seluruh kader GMNI se-Indonesia siap satu barisan untuk mewujudkan GMNI yang lebih progresif,” ujar pria asal Surabaya tersebut.

Risyad, yang juga pernah menjabat sebagai Presiden BEM Universitas Airlangga, menegaskan pentingnya menjadikan Trisakti Bung Karno sebagai prinsip perjuangan yang nyata, bukan sekadar jargon yang diulang-ulang.