LABUANBAJOVOICE.COM – Memperingati Hari Anak Nasional 2025, InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) menggelar serangkaian kegiatan edukatif dan inspiratif di The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Inisiatif ini mencerminkan komitmen ITDC menciptakan ruang aman, inklusif, serta mendidik bagi anak-anak di sekitar kawasan pariwisata, sekaligus menanamkan wawasan tentang karier, industri hospitality, dan konsep pariwisata berkelanjutan.

Direktur Utama ITDC, Ari Respati, menegaskan pentingnya menjadikan kawasan pariwisata tidak hanya ramah wisatawan, tetapi juga ramah terhadap masyarakat sekitar, khususnya anak-anak.

“Momentum Hari Anak Nasional ini kami jadikan sarana untuk mendekatkan dunia pariwisata kepada generasi muda, memperkenalkan nilai-nilai keberlanjutan, dan menegaskan bahwa setiap anak punya kesempatan untuk tumbuh dan berperan, apa pun latar belakang mereka,” ujar Ari.

Pada Rabu (23/7), The Nusa Dua bekerja sama dengan Merusaka Nusa Dua menyelenggarakan program GM Mengajar di Suluban Room, Merusaka Nusa Dua. Dengan tema “Anak Bangsa Cerdas, Peduli Lingkungan, dan Inklusif”, kegiatan ini diikuti oleh 100 siswa SMPN 4 Kuta Selatan serta 5 siswa SLB Negeri 1 Badung.

Anak-anak diajak merasakan pengalaman langsung menjelajahi kawasan The Nusa Dua, mengenal operasional hotel berbintang, serta mempelajari peran ITDC dalam pengelolaan kawasan pariwisata berbasis prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Acara berlangsung interaktif melalui sesi tanya jawab dan penampilan bakat siswa, mulai dari tari, musik, hingga presentasi kriya kayu oleh siswa SLB yang telah menjuarai kompetisi tingkat provinsi.

ITDC juga menyerahkan bantuan laptop kepada sekolah sebagai dukungan pendidikan, dengan dukungan tenant kawasan seperti Devdan Show dan The Bay Bali.

Pada Kamis (24/7), ITDC merayakan Hari Anak Nasional bersama 30 anak Mandalika Child Learning Center (MCLC) di Pullman Lombok Mandalika, NTB. Anak-anak yang berasal dari kelompok rentan, termasuk anak pedagang asongan di kawasan KEK Mandalika, mengikuti kegiatan edukasi perhotelan melalui tur hotel, archery game untuk melatih keberanian, serta sesi inspiratif bersama GM The Mandalika dan GM Pullman tentang karier di industri pariwisata.

Program ini dikemas dengan metode menyenangkan seperti bermain peran dan diskusi kreatif, sehingga anak-anak dapat belajar mengenal dunia kerja tanpa tekanan.

MCLC sendiri merupakan pusat pembelajaran informal yang dikelola ITDC bersama komunitas, memberikan ruang aman bagi anak-anak sekitar Mandalika untuk belajar dan mengembangkan potensi diri.

Melalui kegiatan ini, ITDC menegaskan visi membangun kawasan pariwisata berkelas dunia yang berkelanjutan sekaligus memberi dampak sosial nyata.

“Kami selalu berupaya melibatkan komunitas lokal dan menciptakan ekosistem ramah anak. Membangun pariwisata berkelanjutan berarti membangun masa depan yang aman dan penuh harapan untuk generasi penerus bangsa,” tutup Ari.