Ia menambahkan, koordinasi lintas kementerian dan dukungan pemerintah pusat sangat penting untuk mempercepat penyusunan dan penetapan dokumen RTRW dan RDTR di seluruh wilayah NTT yang belum memiliki rencana tata ruang yang kuat.
Forum ini memperkuat sinergi antara Bali, NTB, dan NTT dalam membentuk blok pembangunan kawasan timur Indonesia. Tiga wilayah ini disebut memiliki potensi besar dalam pariwisata, pertanian, kelautan, dan energi terbarukan.
Laka Lena optimistis, dengan perencanaan tata ruang yang matang, kawasan Bali-Nusa Tenggara dapat menjadi “mesin pertumbuhan ekonomi baru” yang berkelanjutan dan berdaya saing internasional.
“Perencanaan ruang harus menjadi alat untuk mengungkit ekonomi wilayah secara cerdas, inklusif, dan berkelanjutan,” tutupnya.**

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan