“Festival ini bukan hanya perayaan iman, tetapi juga cerminan warisan budaya lokal yang terus hidup dari generasi ke generasi. Pemerintah daerah terus memperkuat sinergi dengan gereja, masyarakat adat, komunitas pariwisata, dan generasi muda untuk memastikan festival ini menjadi agenda inklusif yang memperkuat harmoni, toleransi, serta regenerasi nilai-nilai luhur,” ujar Fransiskus.
Ia juga menyampaikan keyakinannya bahwa Flores memiliki potensi besar sebagai pusat wisata religi Katolik di tingkat nasional bahkan internasional.
Lebih lanjut, Frans menjelaskan dengan keberadaan Gua Maria, situs-situs ziarah, dan beragam festival rohani, Flores perlu dikembangkan secara terintegrasi melalui kolaborasi lintas keuskupan dan kabupaten, agar konektivitas serta promosi wisata rohani semakin kuat dan merata.
Festival Golo Koe tahun ini turut dimeriahkan dengan pertunjukan seni budaya, parade lintas etnis, pasar UMKM, serta dialog lintas iman yang menggambarkan semangat keterbukaan dan keberagaman.
Tinggalkan Balasan