LABUANBAJOVOICE.COM — Festival Golo Koe kembali hadir pada tahun 2025 dengan membawa semangat baru. Diselenggarakan untuk keempat kalinya, festival yang menggabungkan kekayaan tradisi Katolik dan budaya Manggarai ini kini resmi masuk dalam Top 10 Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025, sebagaimana ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pariwisata No. SK/13/HK.01.02/MP/2025.
Hal ini disampaikan oleh Heribertus Ratu, Seksi Publikasi Festival Golo Koe 2025, pada Senin (16/6/2025). “Festival ini menjadi momentum iman dan budaya. Setiap tahunnya ada hal-hal istimewa yang diangkat sebagai bentuk kolaborasi lintas sektor,” ujarnya.
Festival Golo Koe pertama kali diselenggarakan pada 10–15 Agustus 2022 dalam rangka pelaksanaan Tahun Pastoral Pariwisata Holistik yang dicanangkan Keuskupan Ruteng sebagai bagian dari implementasi Sinode III. Fokus pastoral sejak tahun 2020 hingga 2025 mencakup tema-tema besar seperti Tahun Penggembalaan, Tahun Tata Layanan Kasih, Tahun Pariwisata Holistik, Tahun Ekonomi Berkelanjutan, Tahun Ekologi Berkelanjutan, dan Tahun Ekaristi Transformatif.
Festival ini diinisiasi oleh Keuskupan Ruteng bersama Pemerintah Daerah Manggarai Barat, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Politeknik Elbajo Commodus, Kementerian Pariwisata, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Pada tahun pertamanya, Festival Golo Koe mengusung tema “Pariwisata Holistik: Berpartisipasi, Berbudaya, dan Berkelanjutan”, yang ditandai dengan Ekaristi Akbar Inkulturatif, Prosesi Maria Assumpta Nusantara, karnaval budaya, pameran UMKM, serta kegiatan penghijauan dan rekoleksi.
Tahun 2023, tema bergeser ke Pastoral Ekonomi Berkelanjutan. Festival ditandai dengan perluasan pameran UMKM, hasil dari program pemberdayaan ekonomi oleh gereja dan pemerintah daerah. Produk lokal dari berbagai paroki tampil lebih variatif dan berkualitas.
Kemudian pada tahun 2024, tema berfokus pada Ekologi Integral. Kegiatan festival ditambahkan dengan edukasi ekologi, rekam jejak karbon, serta kampanye penghijauan sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan hidup.
Festival Golo Koe tahun 2024 juga mencatat tonggak penting karena resmi masuk dalam daftar Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024. Puncaknya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno hadir langsung dalam perayaan dan menyerahkan SK penetapan tersebut kepada panitia festival.
Top 10 KEN 2025: Apresiasi dan Tanggung Jawab Baru
Memasuki tahun 2025, Festival Golo Koe tak hanya dipertahankan dalam daftar KEN, tetapi naik peringkat menjadi Top 10 event terbaik nasional, bersama event unggulan lainnya dari 34 provinsi.
Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng, menyambut baik pencapaian ini. “Masuknya Festival Golo Koe dalam daftar KEN adalah bentuk apresiasi pemerintah terhadap kerja kolaboratif semua pihak. Ini bukan hanya kebanggaan, tapi juga tanggung jawab untuk membuatnya semakin berkualitas,” ujar Weng.
Dengan pengakuan ini, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata akan memberikan dukungan teknis dan promosi yang lebih besar, sehingga Festival Golo Koe semakin dikenal di kancah nasional bahkan internasional.
Festival Golo Koe bukan sekadar festival tahunan, melainkan bentuk konkret dari integrasi antara iman, budaya, ekonomi, dan lingkungan yang berjalan selaras. Festival ini menjadi bukti bahwa pariwisata spiritual dan budaya lokal bisa menjadi kekuatan besar dalam membangun masyarakat Labuan Bajo yang berdaya dan beriman.
Festival Golo Koe 2025 akan kembali digelar pada 10–15 Agustus di Labuan Bajo. Penyelenggara menjanjikan sajian acara yang lebih meriah, inklusif dan transformatif, sejalan dengan semangat Tahun Ekaristi Transformatif Keuskupan Ruteng.





Tinggalkan Balasan