LABUANBAJOVOICE.COM – Festival Golo Koe 2025, salah satu dari Top 10 Karisma Event Nusantara (KEN), resmi ditutup melalui perayaan Misa Agung Maria Assumpta Nusantara pada Jumat (15/8/2025) sore.
Penutupan ini sekaligus menegaskan peran festival sebagai ruang perjumpaan budaya, keagamaan, dan pariwisata yang memberi dampak signifikan bagi masyarakat Manggarai Barat.
Hadir mewakili Menteri Pariwisata, Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Dwi Marhen Yono, menyampaikan apresiasi atas kerja sama seluruh pihak sehingga penyelenggaraan festival berjalan sukses.
“Festival Golo Koe terpilih menjadi Top 10 di antara 3.600 event daerah di seluruh nusantara. Ini adalah buah dari kolaborasi luar biasa antara Keuskupan, Pemerintah Daerah, pelaku UMKM, dan masyarakat,” ujar Marhen.
Dikatakan Marhen, festival ini membuktikan bahwa kegiatan budaya dan keagamaan bisa berjalan beriringan dengan pengembangan pariwisata, memberi dampak nyata bagi ekonomi daerah serta mengangkat nama Labuan Bajo di kancah nasional.
Ia menambahkan, capaian KEN pada 2024 telah menghasilkan perputaran ekonomi Rp13 triliun dan memberdayakan 129 ribu UMKM se-Indonesia. Tahun yang sama, sektor pariwisata menyumbang devisa negara Rp250 triliun dan menghadirkan 14 juta wisatawan mancanegara.
Labuan Bajo, kata dia, kini telah mengukuhkan diri sebagai destinasi pariwisata prioritas nasional.
Misa agung yang dimulai pukul 17.00 WITA dipimpin Uskup Keuskupan Labuan Bajo, Mgr. Maximus Regus, didampingi Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat, bersama puluhan imam Katolik.
Perayaan ekaristi berlangsung khidmat dengan iringan koor Paroki Wae Nakeng dan tarian liturgis dari 250 siswa SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo.
Ribuan umat Katolik dari berbagai wilayah turut hadir, menjadikan misa ini sebagai perayaan iman yang meriah sekaligus sakral.
Usai misa, panggung hiburan diwarnai Konser dan Pentas Seni dengan penampilan musisi muda asal Atambua, Piche Kota, jebolan Indonesian Idol Season XII 2025. Penampilannya yang energik menjadi penutup manis rangkaian Festival Golo Koe 2025.
Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, menegaskan festival ini telah memberi manfaat langsung bagi ekonomi masyarakat.
“Festival Golo Koe bukan sekadar menghadirkan kemeriahan. Festival ini bekerja dengan menghadirkan UMKM yang produknya mendapat nilai tambah. Jika obsesi kita sama, dengan sentuhan kolaborasi dan sinergi, Festival Golo Koe ke depan akan menjadi magnet luar biasa,” ujarnya.
Sementara itu, Uskup Mgr. Maximus Regus menekankan pentingnya keberlanjutan sebagai pesan utama festival.
“Keberlanjutan bukan hanya untuk Festival Golo Koe, tetapi juga menjadi bagian dari strategi pastoral Keuskupan. Keberlanjutan ekologi dan lingkungan hidup akan selalu menjadi perhatian gereja lokal kita,” ungkapnya.
Festival Golo Koe merupakan agenda tahunan yang menampilkan kekayaan budaya Manggarai dan Nusa Tenggara Timur, dikemas melalui karnaval budaya, pentas seni, pameran UMKM, hingga kegiatan keagamaan.
Dengan dukungan penuh Kementerian Pariwisata, Pemerintah Daerah, Keuskupan, dan masyarakat, festival ini telah menjadi daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara, sekaligus simbol kolaborasi iman, budaya, dan pariwisata. **
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan