Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp LabuanBajoVoice.Com
+ Gabung
“Daya tarik dari Wae Woang ini adalah cerita atau sejarah yang dipelihara secara turun-temurun dan ini berkaitan erat dengan kehidupan masyarakat. Di kampung ini ada namanya istilah Wa’u Wae, sekitar dua hari setelah sang mempelai perempuan sudah di bawa ke kampung ini jadi ada acara Wa’u Wae itu mandi bersama kedua mempelai ini di saksikan oleh masyarakat setempat, itu menunjukkan bahwa sang perempuan ini sudah di terima sepenuhnya di Kampung Nobo ini baik oleh masyarakat yang masih hidup maupun oleh para leluhur,” jelasnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan, budaya unik Wae Woang lainnya yang di percaya hingga saat ini, berkaitan dengan jenis kelamin anak dari mempelai yang dapat di ketahui dari ritual adat Wa’u Wae yang telah di jalankan.
“Acara Wa’u Wae tadi di dua pancuran ini, sebelahnya untuk pengantin perempuan sebelahnya untuk laki-laki, jadi mereka mandi bersama di sini lalu disaksikan oleh seluruh warga, di lanjutkan dengan pemecahan satu buah kelapa, kelapa ini akan di lempar di air, kalau kelapa itu dari dua bagian tadi posisinya kebalik bagian yang ada isi nya ke atas, maka saya katakan bahwa nanti anak pertama yang lahir perempuan, tapi kalau dia tengkurap itu berarti laki-laki dan itu terjadi,” lanjutnya.