Salah satu indikator keberhasilan pembangunan SDM adalah penurunan angka stunting. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Manggarai Barat turun dari 36,2% pada 2023 menjadi 31,1% pada 2024.
Angka ini jauh lebih baik dibanding capaian Provinsi NTT yang mencatat 37,9% di 2023 dan 37% di 2024.
Selain itu, usia harapan hidup (UHH) juga meningkat dari 68,00 tahun (2023) menjadi 68,30 tahun (2024).
Menurut Bupati Endi, hal ini merupakan hasil kerja keras lintas sektor melalui peningkatan fasilitas kesehatan, pelayanan gizi, pola hidup sehat, hingga perbaikan lingkungan.
“Pemerintah berkomitmen bahwa kesehatan adalah hak dasar warga. Karena itu, pelayanan kesehatan harus menjangkau seluruh pelosok Manggarai Barat,” ujarnya.
Dari sektor pendidikan, rata-rata lama sekolah meningkat dari 7,94 tahun (2023) menjadi 8,21 tahun (2024). Capaian ini juga melampaui rata-rata Provinsi NTT di tahun yang sama, yaitu 8,02 tahun.
“Peningkatan kualitas pendidikan dilakukan dengan berbagai inisiatif, mulai dari peningkatan kompetensi guru, penyediaan fasilitas pendidikan yang memadai, hingga kerja sama dengan lembaga pendidikan dalam pelatihan dan workshop,” jelasnya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan