LABUANBAJOVOICE.COM — Upaya membangun ekosistem pangan lokal yang kuat dan terhubung dengan industri pariwisata memasuki babak penting. Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) resmi menetapkan Top 5 Floratama Academy 2025 setelah tahap Bootcamp yang digelar secara daring pada Rabu (26/11/2025).

Dari 11 peserta yang sebelumnya mengikuti workshop intensif serta mentoring/coaching pada 19–21 November, hanya lima pelaku terbaik yang melaju ke tahap berikutnya.

Para peserta mempresentasikan proposal usaha final mereka di hadapan tiga juri dari institusi strategis.

Hasilnya, Top 5 Floratama Academy 2025 adalah:

  1. Riki Hidroponic;
  2. Strong Garden;
  3. Beo Coffee Flores;
  4. Usaha Muda Berkarya;
  5. BUMDes Rangga Watu.

Penetapan ini menjadi penanda langkah baru bagi penguatan rantai pasok pangan lokal yang berkualitas, terukur, dan berkelanjutan—sebuah orientasi masa depan Floratama yang ingin dibangun BPOLBF.

Tahap Bootcamp menjadi rangkaian penting dalam proses kurasi Floratama Academy 2025. Program ini dirancang untuk:

  • meningkatkan nilai ekonomi lokal,
  • memastikan kesegaran dan keunikan produk,
  • memperkuat ketahanan pangan destinasi,
  • menghadirkan pengalaman kuliner autentik bagi wisatawan.

BPOLBF menempatkan program ini sebagai jembatan strategis antara pelaku pangan dan industri pariwisata, agar sektor kuliner Floratama memiliki standar dan daya saing yang mampu menopang pertumbuhan destinasi di masa depan.

Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono, menegaskan bahwa para peserta telah menunjukkan dedikasi besar dalam mengolah potensi pangan lokal.

“Floratama Academy bukan hanya program pelatihan, tetapi gerakan bersama membangun ekosistem pangan lokal yang terhubung langsung dengan kebutuhan industri pariwisata. Potensi besar wilayah Floratama, mulai dari laut, pertanian, peternakan hingga kopi, perlu kita integrasikan dalam rantai pasok yang berkualitas dan berkelanjutan,” ujar Marhen.

Ia menambahkan bahwa peningkatan kapasitas pelaku usaha lokal merupakan langkah strategis dalam memperkuat pariwisata dan ekonomi masyarakat.

“Kami mengapresiasi seluruh peserta yang telah berproses dengan penuh semangat. Bootcamp ini menjadi fondasi penting dan kami berharap para peserta dapat terus mengembangkan inovasi serta mempertahankan kualitas agar mampu bersaing dan bermitra dengan industri pariwisata,” jelasnya.

Tahap bootcamp tidak hanya menjadi ruang presentasi, tetapi juga evaluasi mendalam bagi para peserta. Mereka memaparkan rencana bisnis dan menerima umpan balik langsung dari tiga juri utama:

  1. Yenung Secasari, Analis Kebijakan Madya Asdep Sistem Distribusi Pangan, Kemenko Pangan
  2. Fatinci Reynilda, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Manggarai Barat
  3. Yuvensius Darung, Ketua Bidang Hotel DPC PHRI Manggarai Barat

Keterlibatan tiga institusi ini memastikan kurasi berjalan dengan standar tinggi, menghubungkan aspek pangan, regulasi, dan kebutuhan industri hospitality.

Melalui bootcamp ini, peserta mendapat penguatan pada: strategi bisnis, kualitas produk, pemasaran digital, inovasi usaha, dan pendampingan mentor berpengalaman.

Program ini memungkinkan peserta mengembangkan usahanya agar mampu masuk ke rantai pasok pariwisata, menjawab permintaan pasar, hingga memperluas jaringan penjualan.

Dengan ditetapkannya Top 5, Floratama Academy 2025 kini memasuki fase baru: memperkuat pelaku pangan lokal menjadi garda terdepan ekonomi Floratama sekaligus bagian dari wajah kuliner masa depan Labuan Bajo dan Flores.**