LABUANBAJOVOICE.COM – Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bersama berbagai pemangku kepentingan pusat dan daerah menggelar Kick Off Meeting Rencana Aksi Penguatan Rantai Pasok Pangan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo Flores.

Pertemuan yang berlangsung di The Jayakarta Suites Komodo pada Rabu (13/8/2025) ini menjadi langkah strategis memastikan ketersediaan, kualitas, dan stabilitas harga pangan di tengah tantangan iklim panas, tingginya biaya hidup, dan kebutuhan pasokan konsisten untuk menunjang pariwisata.

Plt Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono, menegaskan bahwa ketahanan pangan adalah pilar penting keberlanjutan pariwisata di NTT.

“BPOLBF memiliki dua fungsi utama: koordinasi dan promosi daya tarik wisata di wilayah Floratama (Flores, Alor, Lembata, dan Bima), serta fungsi otoritatif mengelola kawasan pariwisata seluas 400 hektar, dengan 129 hektar sudah bersertifikat HPL. Kami akan mengembangkan lima hektar untuk agrowisata agar pariwisata dan pangan saling menopang,” jelasnya.