LABUANBAJOVOICE.COM – Pengusaha perhotelan dan restoran di Labuan Bajo, Matheus Saniang Naga Siagian, yang akrab disapa Pak Matt, angkat bicara mengenai penerapan aturan oleh pemerintah yang dinilainya belum adil.
Ia mencontohkan pengalamannya saat mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB), di mana ia diminta membongkar bagian depan lantai tiga bangunannya dan mundur 5,5 meter dari jalan agar izin disetujui.
Namun, menurut Pak Matt, ada bangunan lain yang tetap mendapat IMB tanpa memenuhi aturan serupa.
“Saya hanya minta keadilan. Jangan tebang pilih. Kalau mau tertib, tertibkan semuanya, termasuk Jalan Soekarno Hatta bagian atas. Bis besar parkir setiap hari di depan Restoran Taman Laut, itu dibiarkan saja,” tegasnya.
Dalam dua minggu terakhir, Pak Matt mengaku mengalami kerugian besar akibat larangan parkir sepihak yang hanya diberlakukan di Jalan Soekarno Hatta bagian bawah. Meski demikian, ia tidak tinggal diam.
Demi mencari solusi, ia membongkar salah satu kamar hotelnya dan mengubahnya menjadi lahan parkir mobil seluas 70 meter persegi di bagian belakang.
Sebelumnya, ia sudah memiliki area parkir motor 50 meter persegi di depan Green Cherry Restaurant.
Dalam waktu dekat, lahan depan NY Crab Seafood Restaurant juga akan dijadikan parkir tambahan seluas 40 meter persegi.
Dengan langkah ini, total 150 meter persegi lahan parkir kini disiapkan secara mandiri.
“Saya tidak ingin hanya mengeluh, saya ingin jadi bagian dari solusi. Kota ini milik kita semua,” ujarnya dengan penuh semangat.
Usulan Solusi Jangka Panjang
Selain bertindak langsung, Pak Matt juga memberikan usulan strategis untuk mengurai kemacetan dan meningkatkan kenyamanan wisatawan:
- Shuttle bus gratis yang beroperasi di sekitar Jalan Soekarno Hatta agar wisatawan tak perlu parkir dekat lokasi.
- Titik parkir setiap 100 meter di kawasan strategis untuk memecah konsentrasi kendaraan.
- Pemindahan aktivitas kapal feri ke Pelabuhan Multipurpose agar pusat kota lebih tertib dan tidak bising.
- Penataan waterfront sebagai jalur satu arah dengan zona parkir besar yang terhubung langsung ke pusat kota.
Pak Matt juga mengajak para pengusaha agar tidak bergantung penuh pada pemerintah.
“Kita jangan tunggu pemerintah. Ayo kita, para pengusaha, gotong royong buat tempat parkir kita sendiri. Saya sudah mulai, teman-teman lain pasti bisa juga,” ajaknya.
Dengan langkah nyata ini, Matheus Siagian ingin menunjukkan bahwa perubahan dapat dimulai dari individu.
“Kalau semua pihak mau bergerak bersama, saya yakin masa depan pariwisata dan PAD Manggarai Barat akan jauh lebih cerah,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan