Ia juga menyampaikan bahwa kontribusi Badan POM terhadap ekonomi nasional sangat signifikan, yakni mencapai Rp6.000 triliun dari berbagai sektor industri pangan, farmasi, kosmetik, hingga suplemen kesehatan.

Taruna menjelaskan lebih jauh bahwa keberadaan Badan POM sangat strategis dalam konteks gejolak ekonomi global dan perubahan iklim. Penjaminan mutu dan keamanan pangan menjadi isu global yang erat kaitannya dengan daya saing bangsa.

“Dunia saat ini sedang menghadapi berbagai tantangan seperti perang, perubahan iklim, dan pertumbuhan populasi. Dalam konteks itu, Badan POM tidak hanya menjamin keamanan produk dalam negeri, tetapi juga menjadi pintu gerbang keamanan produk global,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti pentingnya pemanfaatan sumber daya lokal NTT, termasuk kekayaan herbal tradisional yang dinilai sangat potensial untuk dikembangkan menjadi produk kesehatan berkualitas global.

Tak hanya berbicara regulasi, Taruna juga menekankan aspek keberlanjutan. Ia melaporkan bahwa dalam setiap kunjungan kerjanya, termasuk ke NTT, dirinya selalu menyisipkan aksi tanam pohon sebagai bentuk kontribusi terhadap kelestarian lingkungan.