LABUANBAJOVOICE.COM – Upaya meletakkan fondasi pembangunan sosial yang benar-benar inklusif kembali mengemuka di kawasan pesisir selatan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, setelah The Golo Mori menjadi tuan rumah Workshop Pengenalan Isu-isu Kedisabilitasan bagi Stakeholders yang digagas Yayasan Kita Juga (SANKITA), Kamis (27/11) di Beach Shelter, Kawasan The Golo Mori.
Acara tersebut menghadirkan pemerintah, pendidik, tenaga kesehatan, wirausahawan, tokoh masyarakat, dan perwakilan penyandang disabilitas.
Pertemuan lintas sektor ini diarahkan untuk memperkuat pemahaman bersama tentang pentingnya ekosistem sosial yang inklusif, adaptif, serta menghargai keberagaman-sebuah kebutuhan mendesak bagi wilayah pesisir selatan Labuan Bajo yang tengah bergerak menuju pembangunan jangka panjang yang berkelanjutan.
General Manager The Golo Mori, Aji Munarwiyanto, menegaskan bahwa inklusivitas bukan sekadar pelengkap, melainkan pilar utama pembangunan destinasi berkelanjutan di kawasan tersebut.
“Ketika setiap kelompok masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, memiliki akses dan kesempatan yang setara, maka daya saing kawasan akan tumbuh secara lebih kokoh dan bermakna,” ujarnya.






Tinggalkan Balasan