Reses di Lendong, DPRD Syprianus Anjelo Komitmen Perjuangkan Akses Pupuk Subsidi untuk Petani
Dalam Reses Masa Sidang II Tahun 2025, Anjelo dengarkan jeritan petani soal kelangkaan pupuk dan janji kawal kebijakan distribusi yang adil hingga ke tingkat desa

LABUANBAJOVOICE.COM — Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Barat dari Fraksi Partai NasDem, Syprianus Anjelo, menggelar kegiatan reses Masa Sidang II Tahun 2025 di Desa Lendong, Kecamatan Lembor Selatan, pada Selasa (15/04/2025). Kegiatan yang berlangsung Selasa siang tersebut menjadi ajang untuk menjemput langsung aspirasi masyarakat, khususnya para petani yang mengeluhkan kesulitan dalam memperoleh pupuk subsidi.
Dalam dialog terbuka bersama warga, salah satu keluhan utama yang mencuat adalah kelangkaan pupuk subsidi saat musim tanam serta ketidakadilan dalam proses distribusinya. Masyarakat merasa bahwa pupuk yang seharusnya menjadi hak mereka, tidak mudah diakses karena sistem pendataan yang tidak transparan dan distribusi yang tidak merata.
Menanggapi hal itu, Syprianus Anjelo menyatakan keprihatinannya yang mendalam. Ia menegaskan bahwa masalah pupuk bukan sekadar urusan logistik, melainkan menyangkut keberlangsungan hidup para petani.
“Saya lahir dan besar sebagai anak petani, sehingga terkait keluhan pupuk saya tahu betul suasana hati mereka. Karena itu, ini bukan keluhan biasa, tetapi jeritan yang harus segera dijawab dengan kebijakan nyata,” tegas Anjelo.
Sebagai putra asli Lembor Selatan, ia menyebut bahwa isu kelangkaan pupuk menyentuh aspek paling mendasar dari kehidupan masyarakat desa yang menggantungkan hidup dari hasil pertanian. Ia pun berjanji akan menyuarakan permasalahan ini di forum resmi DPRD dan mendesak Dinas Pertanian untuk segera melakukan evaluasi terhadap sistem distribusi pupuk.
“Kita harus pastikan sistem distribusi dan pendataan dalam RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) benar-benar adil, transparan, dan berpihak pada petani kecil,” tambahnya.
Selain mengadvokasi di parlemen, Anjelo juga menyatakan komitmennya untuk memfasilitasi dialog langsung antara petani, distributor pupuk, dan dinas teknis terkait, guna mencari solusi jangka panjang dan mencegah kegagalan panen akibat kelangkaan pupuk.
“Saya tidak ingin ada lagi cerita petani gagal panen hanya karena tidak bisa beli pupuk. Kita harus benahi dari hulu ke hilir, dimulai dari sistem pendataan, distribusi, hingga pengawasan di lapangan. Saya akan kawal ini,” katanya penuh semangat.
Komitmen tersebut mendapat sambutan positif dari masyarakat Desa Lendong. Beberapa tokoh masyarakat memberikan apresiasi atas respons cepat dan konkret dari Syprianus Anjelo.
“Anjelo terus menunjukkan konsistensinya untuk hadir dan bekerja dari desa, bukan sekadar mengandalkan retorika,” ujar Romanus Makmur, salah satu warga.
Romanus dan masyarakat lainnya berharap agar aspirasi mereka tidak hanya berhenti sebagai catatan, tetapi benar-benar ditindaklanjuti oleh instansi terkait melalui kebijakan nyata yang berpihak pada petani.
Kegiatan reses ini mencerminkan semangat keterwakilan yang nyata di mana aspirasi masyarakat desa menjadi landasan utama perjuangan di tingkat legislatif. Dengan dukungan dan keberanian dari wakil rakyat seperti Syprianus Anjelo, masyarakat berharap keadilan dalam sektor pertanian bisa segera terwujud di Manggarai Barat.
Penulis: Hamid