LABUANBAJOVOICE.COM – Arus kunjungan wisatawan mancanegara asal China ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), menunjukkan tren yang cukup tinggi dalam tiga bulan terakhir.
Berdasarkan data resmi Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo, total 877 warga negara asing (WNA) asal China tercatat melintasi wilayah tersebut sejak Juli hingga September 2025.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo, Charles Christian Mathaus, mengungkapkan hal itu kepada awak media di Labuan Bajo, Senin (6/10/2025).
“Data kedatangan perlintasan WNA China dari Juli hingga September melalui Bandara Udara Internasional Komodo Labuan Bajo mencapai 877 orang,” ujar Charles.
Menurutnya, rincian kedatangan wisatawan asal Negeri Tirai Bambu itu yakni 394 orang pada Juli, 273 orang pada Agustus, dan 210 orang pada September. Semua WNA tersebut masuk melalui jalur udara di Bandara Komodo yang merupakan pintu utama pariwisata Labuan Bajo.
Ia menjelaskan, data tersebut menggambarkan tingginya minat wisatawan China untuk berlibur ke destinasi premium super prioritas itu. Namun, di sisi lain, terdapat pula pergerakan keluar yang cukup signifikan.
“Untuk data keberangkatan atau perlintasan keluar, tercatat pada Juli sebanyak 926 orang, Agustus 396 orang, dan September 141 orang WNA asal China,” lanjutnya.
Ia menambahkan, fluktuasi data masuk dan keluar tersebut dapat disebabkan oleh pola kunjungan wisata yang bervariasi. Sebagian wisatawan datang dalam rombongan besar dan meninggalkan Labuan Bajo dalam waktu berbeda, tergantung pada paket wisata dan jadwal perjalanan.
Labuan Bajo saat ini menjadi salah satu destinasi unggulan nasional yang banyak dipromosikan pemerintah Indonesia ke pasar internasional, termasuk Tiongkok.
Sejak dibukanya penerbangan charter langsung dari sejumlah kota di China, kunjungan wisatawan mancanegara ke wilayah itu terus meningkat.
Pihak Imigrasi Labuan Bajo juga memastikan seluruh proses pemeriksaan keimigrasian berjalan lancar dan sesuai prosedur.
Pengawasan terhadap lalu lintas WNA terus diperketat guna memastikan keamanan dan ketertiban di kawasan wisata tersebut.
“Kami terus berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Bea Cukai, Karantina, dan otoritas bandara untuk memastikan perlintasan WNA berlangsung tertib dan aman,” kata Charles menegaskan.
Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan asal China, pemerintah daerah bersama pelaku pariwisata diharapkan terus meningkatkan kualitas layanan dan infrastruktur pendukung.
Hal ini penting untuk menjaga citra Labuan Bajo sebagai destinasi kelas dunia yang ramah wisatawan.**
Tinggalkan Balasan