Ia menilai, Satyalancana Karya Satya merupakan simbol kedewasaan birokrasi dan bukti bahwa penerimanya telah menjadi bagian dari jajaran ASN yang matang, berpengalaman, serta layak menjadi panutan bagi generasi birokrat muda dan CPNS yang baru memulai karier.
Menurut Gubernur, perjalanan panjang pengabdian memberikan banyak pelajaran, mulai dari pengelolaan administrasi, teknis operasional, hingga pengambilan keputusan strategis yang berdampak luas bagi masyarakat. Ia meyakini para penerima penghargaan telah memahami siklus birokrasi secara utuh, mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan, hingga evaluasi.
“Saya berharap 320 PNS yang menerima penghargaan hari ini dapat menjadi problem solver (pemecah masalah) dan bukan problem maker (pembuat masalah) yang dapat menghambat kinerja organisasi,” tegasnya.
Melki Laka Lena juga menekankan bahwa di era disrupsi teknologi informasi, ASN tidak cukup hanya mengandalkan disiplin, loyalitas, dan dedikasi. Inovasi, kreativitas, integritas, responsivitas, dan kemampuan berkolaborasi menjadi kunci dalam mendukung karier serta meningkatkan kinerja instansi.
Tinggalkan Balasan