“Guru harus jadi penuntun jiwa, orang tua menjadi pendengar, dan pemerintah harus hadir, bukan sekadar menonton. Butuh seluruh desa untuk membesarkan satu anak,” ucapnya penuh makna.

Dalam sesi motivasi, Serena mengajak para pelajar untuk menjadikan kegagalan sebagai batu loncatan menuju kesuksesan.

Ia menceritakan perjuangannya sebelum diterima di Universitas Indonesia, hingga akhirnya dipercaya masyarakat sebagai pemimpin muda.

“Jangan takut jatuh, karena hanya dengan jatuh kita belajar cara bangkit. Bintang tidak bisa bersinar tanpa kegelapan,” katanya disambut tepuk tangan peserta.

Serena juga menyoroti terobosan Pemerintah Kota Kupang melalui program Saboak Sunday Market di Taman Nostalgia — sebuah ruang kreatif dan ekonomi bagi UMKM muda yang telah menggandeng lebih dari 100 pelaku usaha lokal dengan perputaran ekonomi mencapai Rp3,8 miliar.

“Kita ingin anak muda Kupang berani berkreasi dan ikut menghidupkan ekonomi kota,” tambahnya.

Menutup sesinya, Serena menyerukan pesan moral yang menggugah.