Pengalaman itu, kata Serena, menjadi fondasi kedisiplinan dan ketekunan yang akhirnya menuntunnya pada posisi kepemimpinan saat ini.

“Hal-hal kecil seperti disiplin dan tanggung jawab yang saya pelajari di sekolah justru membuka jalan menuju hal-hal besar. Dari lapangan istana ke ruang pelayanan, semuanya dimulai dari tekun dan mau belajar,” ujarnya, Jum’at (24/10/2025).

Serena menyoroti fenomena khas Generasi Z yang cerdas secara digital namun kerap dilanda kecemasan sosial akibat derasnya arus informasi dan perbandingan di media sosial.

Wakil Walikota (Walkot) Kupang itu mengingatkan agar generasi muda menggunakan teknologi secara produktif, bukan destruktif.

“Kita ini generasi yang cerdas secara digital, tapi jangan biarkan ketakutan dan perbandingan sosial menghambat masa depan kita. Gunakan teknologi untuk berkarya, bukan untuk membandingkan diri,” tegasnya.

Ia juga menyinggung meningkatnya kasus eksploitasi anak dan HIV/AIDS di Kota Kupang yang kini menjadi keprihatinan bersama.

Serena menekankan pentingnya peran kolaboratif antara guru, orang tua, dan pemerintah dalam membentuk karakter dan perlindungan remaja.