Ia menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 3 Merauke, Papua, sebelum lolos seleksi masuk Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 2015 melalui jalur undangan. Namun, pilihan hidupnya sudah bulat: bukan ruang kuliah, melainkan langit luas yang menjadi impiannya.
Dengan dukungan dan doa ayahnya, Virgi memulai pelatihan penerbangannya di Perkasa Flying School dan melanjutkan hingga memperoleh lisensi pilot komersial (CPL) di Lion Air Flight School.
Perjalanan tidak mudah—Virgi sempat terhenti karena kendala dana, namun ia tak pernah berhenti bermimpi.
Pada tahun 2024, Virgi lolos seleksi pelatihan Airbus di Batik Air Flight Training Center dan akhirnya, pada 2025, menandatangani kontrak sebagai pilot resmi Batik Air.
Politisi Gerindra itu menilai kisah ini sebagai potret nyata keberhasilan karena ketekunan, keyakinan, dan kerja keras, bukan karena kemewahan atau fasilitas.
“Di tengah keterbatasan, Virgi membuktikan bahwa semangat dan tekad yang kuat bisa membuka jalan menuju langit. Ini bukan sekadar kebanggaan pribadi—ini adalah inspirasi bagi seluruh generasi muda Nusa Tenggara Timur, khususnya Manggarai Barat,” tegasnya.
Tinggalkan Balasan