Anita Gah dalam penutup sambutannya mengajak seluruh kepala sekolah dan guru di Manggarai Barat untuk aktif berkolaborasi dengan BRIN.
Menurutnya, kemajuan dunia pendidikan di NTT sangat bergantung pada keterbukaan terhadap inovasi dan kemauan untuk berubah.
“Mari kita manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Jika ada sekolah yang ingin bekerja sama langsung dengan BRIN, silakan bangun komunikasi. Saya akan mendukung penuh dari Komisi X agar kolaborasi ini bisa terealisasi,” ujarnya.
Saat ini BRIN mengelola anggaran riset sekitar Rp2 triliun untuk 2025, dengan proyeksi peningkatan pada 2026. Anggaran tersebut diharapkan dapat memperluas jangkauan riset dan inovasi ke daerah-daerah, termasuk NTT.
Anita optimistis, pemanfaatan teknologi AI akan menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan di NTT, memperkuat daya saing SDM lokal, dan mempercepat kesetaraan akses pendidikan antara daerah perkotaan dan daerah tertinggal.**
Tinggalkan Balasan