Bagi banyak pengunjung, momen ini menjadi semacam ritual untuk mengusir penat setelah seharian beraktivitas.
Suasana semakin magis ketika kapal-kapal pinisi mulai melintas, dihiasi lampu-lampu berkilau yang menambah pesona malam.
Bagi sebagian wisatawan, panorama ini bukan hanya sekadar pemandangan indah, tetapi juga pengalaman emosional yang membekas.
“Setelah matahari benar-benar tenggelam, pengunjung tetap betah. Mereka menikmati lalu-lalang kapal pinisi bercahaya, ditemani pencahayaan lobi Meruorah yang syahdu. Atmosfernya romantis, tenang, sekaligus menenangkan pikiran,” lanjut Sankar.
Hotel Meruorah Komodo yang berdiri megah di jantung Kota Labuan Bajo kini bukan hanya destinasi penginapan.
Kehadiran promenade di tepi laut menjadikannya magnet baru yang menyatukan masyarakat dengan wisatawan dari berbagai belahan dunia.
Di sini, pengunjung datang dengan berbagai latar belakang. Ada anak muda yang riang berswafoto dengan latar sunset, keluarga yang menikmati waktu bersama, hingga pasangan yang duduk berdua sambil ditemani suara deburan ombak.





Tinggalkan Balasan