“Konferensi ini bukan sekadar agenda internasional, tetapi simbol komitmen Indonesia terhadap tata ruang yang berbasis data, teknologi, dan keberlanjutan,” ujar Ayodhia. “Tata ruang harus menjadi panglima pembangunan berkelanjutan — memastikan pemerataan wilayah berjalan seiring dengan perlindungan sosial dan lingkungan.”

Sekretaris Jenderal ISPASI menambahkan, Spatial Infra Conference 2026 akan memperkuat peran asosiasi profesi sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendukung transformasi pembangunan wilayah.

“Kami ingin menjadikan konferensi ini sebagai ajang berbagi praktik terbaik dan inovasi teknologi tata ruang yang mendorong pertumbuhan hijau di Indonesia dan kawasan regional,” jelasnya.

Dari sisi industri, forum ini membuka peluang besar bagi pelaku usaha untuk memperluas kerja sama, menghadirkan solusi inovatif, dan memperkuat investasi di sektor infrastruktur hijau.

Melalui kegiatan business matching, pemerintah berharap kolaborasi lintas sektor dapat melahirkan proyek berdaya saing global yang selaras dengan prinsip pembangunan rendah karbon.