Reba Molas

Siswa-siswi SMKN 3 Komodo Labuan Bajo Pamerkan Kuliner Khas Lokal kepada Guru

Siswa-siswi SMK Negeri 3 Komodo Labuan Bajo antusias mengikuti kegiatan masak makanan khas lokal

LABUANBAJOVOICE.COM | Dalam upaya memperkuat profil pelajar Pancasila, Sekolah Menengah Kejuaraan Negeri (SMKN) 3 Komodo Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat menyelenggarakan kegiatan masak makanan khas tradisional nusantara di daerah itu sebagai rangkaian dari program P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).

Kegiatan ini berlangsung di halaman SMKN 3 Komodo Labuan Bajo dengan mengangkat tema “Jejak Rasa Nusantara-Kearifan Lokal” yang diselenggarakan pada Rabu, 07 November 2024 pagi. Dan kegiatan ini berfokus pada eksplorasi kuliner tradisional Indonesia, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala SMKN 3 Komodo Labuan Bajo, Hortensia Herima mengatakan, bahwa kegiatan ini berfokus pada eksplorasi kuliner tradisional Indonesia, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Siswa dengan antusias mengikuti serangkaian kegiatan, mulai dari riset resep-resep kuno, pengadaan bahan-bahan lokal segar, hingga proses memasak secara kolaboratif,” ujar Kepala Sekolah SMKN 3 Komodo itu.

Melalui kegiatan ini, kata dia, siswa tidak hanya belajar tentang teknik memasak, tetapi juga memahami nilai-nilai luhur bangsa. Mereka diajak untuk menghargai keragaman budaya kuliner Indonesia, menumbuhkan rasa cinta terhadap produk lokal, serta melatih keterampilan hidup seperti kerjasama tim dan manajemen waktu.

“Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antar siswa dan guru,” kata Herima.

Menurut dia, kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan dan melestarikan budaya serta potensi alam Manggarai Barat, khususnya di sekitar wilayah Komodo. Selain itu, ini juga merupakan perwujudan dari program P5 sebagai bagian dari kurikulum merdeka belajar.

Herima juga mengungkapkan, ada lima pilar pada program P5 di SMKN 3 Komodo Labuan Bajo diantaranya, pertama; pelestarian seni dan budaya komodo, kedua; pengembangan produk khas komodo, ketiga; pendidikan karakter berbasis nilai lokal, keempat; pelestarian lingkungan berbasis tradisi lokal, dan kelima; pemberdayaan masyarakat melalui partisipasi aktif.

Baca Juga:  Tim Kuasa Hukum Mario-Richard Ingatkan Bawaslu Mabar Jika ada Laporan yang Masuk untuk Diproses

“Pelestarian seni dan budaya komodo,
Siswa SMKN 3 Komodo mempelajari dan mempraktikkan seni tradisional setempat, seperti tari Caci, musik bambu, dan cerita rakyat Komodo. Mereka menggelar acara budaya di sekolah serta di komunitas lokal untuk memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya ini kepada generasi muda,” ujarnya.

Baca Juga:  Lebih Dekat dengan Hasanudin

Kemudian, lanjut dia, pengembangan produk khas komodo, dengan bimbingan guru, siswa mengolah hasil alam khas daerah seperti suvenir tenun Manggarai, produk olahan pangan berbasis bahan lokal, dan kerajinan tangan tradisional.

“Siswa juga dilatih untuk mengembangkan keterampilan bisnis dengan menjual produk-produk ini melalui platform online atau di pameran daerah,” kata Herima.

Sementara, pendidikan karakter berbasis nilai lokal, SMKN 3 Komodo mengintegrasikan nilai-nilai lokal dalam pendidikan karakter, seperti kekeluargaan, gotong royong, dan kearifan menjaga laut dan lingkungan.

“Melalui program-program di sekolah, siswa diharapkan memahami pentingnya menjaga tradisi dan bertanggung jawab terhadap lingkungan,” ungkap dia.

Dia mengatakan, untuk pelestarian lingkungan berbasis tradisi lokal, para siswa dilibatkan dalam kegiatan pelestarian lingkungan berbasis kearifan lokal, seperti program penghijauan hutan mangrove dan penanaman pohon di wilayah pesisir.

Baca Juga:  Meriahkan HUT RI Ke-79, Murid SD Lengkong Mbot Manggarai Barat Tampil Parodi Perjuangan Kemerdekaan

“Mereka juga belajar dari para tetua adat tentang praktik-praktik tradisional menjaga kelestarian laut, seperti larangan tertentu pada masa tertentu untuk menjaga ekosistem,” terang Kepala SMKN 3 Komodo.

Lanjut, pemberdayaan masyarakat melalui partisipasi aktif, siswa berpartisipasi dalam kegiatan bersama masyarakat, seperti bakti sosial, membantu dalam acara-acara adat, dan mendukung pariwisata lokal dengan menjadi pemandu bagi wisatawan.

“Keterlibatan ini meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya kolaborasi dan menjaga budaya serta alam Komodo,” tutup nya.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum, Adrianus Taur menjelaskan, kegiatan P5 yang dilakukan di SMK 3 Komodo sebagai bagian dari kurikulum merdeka belajar.

Dan kurikulum ini, kata dia, dijalankan secara nasional dilakukan baik tingkat TK sampai perguruan tinggi.

“Harapannya semoga para siswa bisa melanjutkan kegiatan ini untuk keberlanjutan ke depannya,” kata Adrianus.

Penulis: Hamid

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://t.me/labuanbajovoice
Back to top button