Keberadaan bioskop ini diharapkan menjadi pemicu tumbuhnya budaya menonton film di wilayah timur Indonesia.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada BPOLBF dan Kemenparekraf atas kepercayaan dan kolaborasi ini. Semoga Sinema Rakyat menjadi langkah awal dari sinergi yang lebih luas di masa depan — sebuah gerakan bersama untuk memperkuat budaya menonton, menghargai karya, dan menumbuhkan kreativitas masyarakat,” tutup Heryanto.

Melalui semangat kolaborasi, Sinema Rakyat: Labuan Bajo Creative and Film Week 2025 bukan hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga simbol kebangkitan budaya dan industri film di Nusa Tenggara Timur.

Dengan dukungan ekosistem kreatif yang semakin kuat, Labuan Bajo kian meneguhkan posisinya sebagai pusat kreativitas, pariwisata berkelas dunia, dan ruang hidup budaya yang dinamis.**