LABUANBAJOVOICE.COM — Marianus Yono Jehanu kembali memegang kendali sebagai Ketua Askab PSSI Kabupaten Manggarai Barat untuk periode 2025–2030 setelah resmi dilantik oleh Ketua PSSI Provinsi NTT, Petrus Christian Mboeik, pada Jumat (28/11/2025) malam di Labuan Bajo.

Prosesi pelantikan ini turut disaksikan langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi dan didampingi Sekretaris PSSI Provinsi NTT Abdul Muis, menandai kelanjutan kepemimpinan Yono usai menyelesaikan periode pertamanya pada 2019–2024.

Pelantikan tersebut menjadi titik penting untuk arah baru sepak bola Manggarai Barat lima tahun ke depan, sekaligus membuka ruang harapan bagi transformasi sepak bola sebagai aset ekonomi dan pariwisata daerah.

Dalam sambutannya, Ketua PSSI NTT Petrus Christian Mboeik menyampaikan pesan panjang dan menohok mengenai urgensi membangun sepak bola secara visioner.

Meski penyampaiannya spontan dan berlapis, terdapat garis tegas bahwa sepak bola tidak boleh berhenti hanya sebagai pertandingan, tetapi harus menjadi ruang kreasi ekonomi dan identitas daerah.

Chris Mboeik menekankan bahwa potensi sepak bola Manggarai Barat sangat besar, namun belum dimaksimalkan secara menyeluruh.

Ia menggugah Askab PSSI agar berpikir lebih jauh, melampaui rutinitas kompetisi.

“Kita perlu berpikir lebih jauh, lebih besar, menciptakan destinasi baru. Sepak bola tidak hanya soal pertandingan, tapi harus bisa menjadi sumber pendapatan desa dan menghidupkan potensi daerah,” tegasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya infrastruktur berstandar internasional, yang menurutnya merupakan prasyarat untuk mendorong kompetisi yang lebih kompetitif dan menarik perhatian nasional.

“Kita harus menjawab kebutuhan lapangan-lapangan berstandar internasional. Itu akan membuka peluang besar, bahkan bisa menghasilkan gelanggang dan industri baru,” ujar Chris Mboeik.

Chris Mboeik berulang kali menekankan bahwa sepak bola adalah kekuatan pemersatu, bahkan mampu menarik perhatian Presiden hingga melahirkan prestasi di berbagai level.

Ia mengajak seluruh pengurus Askab PSSI Manggarai Barat untuk tidak berhenti pada seremonial, melainkan bergerak menciptakan ekosistem sepak bola yang hidup.

“Sepak bola itu mempersatukan. Jangan berhenti di sini; pikir besar. Sepak bola bisa membangun komunitas, memberi pendapatan, dan menghidupkan desa,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua PSSI Manggarai Barat Yono Jehanu menegaskan komitmennya untuk melanjutkan berbagai program yang sempat tertunda pada periode pertama.

Ia mengakui sejumlah tantangan, termasuk minimnya pelatih berlisensi D, C, B, dan A di Manggarai Barat.

“Pada periode sebelumnya, pembinaan belum maksimal. Kini kita akan fokus pada pengembangan pemain usia dini dan peningkatan kualitas pelatih. Ini fondasi utama agar sepak bola Manggarai Barat bisa bersaing,” kata Yono.

Ia juga menjelaskan bahwa pemilihan ketua pada periode ini mengikuti regulasi baru PSSI, yaitu penunjukan langsung tanpa melalui kongres. Hal ini menurutnya menjadi amanah untuk bekerja lebih cepat dan terukur.

Yono menegaskan pentingnya dukungan pemerintah daerah yang selama ini telah membantu Askab dalam berbagai program. Ia berharap sinergi tersebut dapat diperkuat pada periode kedua.

“Kami berterima kasih kepada Pemkab Manggarai Barat atas dukungan di periode pertama. Pada periode ini, kami butuh kerja sama lebih erat lagi,” ujarnya.

Salah satu masalah utama yang diakui Yono adalah belum adanya stadion berstandar nasional di Manggarai Barat.

Ia berharap kehadiran Sekjen PSSI Pusat dapat membuka jalan bagi pembangunan fasilitas tersebut.

“Ini tantangan besar. Kita harus memiliki stadion yang layak. Dengan dukungan semua pihak, saya percaya mimpi ini bisa terwujud,” katanya.

Yono menutup sambutannya dengan ajakan kepada seluruh pengurus agar bekerja inovatif dan meninggalkan pola kerja lama.

Ia optimistis kepengurusan baru dapat membawa perubahan nyata bagi sepak bola Manggarai Barat.

Untuk periode kedua ini, Yono Jehanu memikul harapan besar publik Manggarai Barat, terlebih dengan tekanan untuk menghadirkan percepatan pembangunan sepak bola daerah.

Pelantikannya menandai konsistensi kepemimpinan sekaligus tuntutan untuk melakukan lompatan besar, khususnya dalam pembinaan usia dini, kompetisi berkelanjutan, serta penyediaan fasilitas.

Yono diharapkan dapat memimpin Askab PSSI Mabar memasuki fase baru: era di mana sepak bola tidak hanya menggerakkan talenta, tetapi juga ekonomi lokal.

Pelantikan ini turut dihadiri berbagai unsur pemerintah dan aparat hukum, menegaskan dukungan lintas sektor terhadap agenda pembangunan sepak bola Manggarai Barat.

Hadir di antaranya, Sekretaris Daerah Manggarai Barat, Fransiskus Sales Sodo (mewakili Bupati), Ketua Pengadilan Negeri Labuan Bajo, perwakilan Dandim 1630, perwakilan Polres Manggarai Barat, serta jajaran pejabat pemerintah daerah.

Kehadiran lengkap unsur Forkompinda menunjukkan bahwa sepak bola telah menjadi bagian dari strategi pembangunan sosial, budaya, dan ekonomi Kabupaten Manggarai Barat (Mabar).**