Puncak Kegiatan Festival Golo Koe Ke-3 Berlangsung Agustus 2024 dengan Target 1000 Peserta
Tema: Ekologi Integral: Harmonis, Pedagogis, dan Sejahtera
LABUANBAJOVOICE.COM | Keuskupan Ruteng dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) gelar Festival Golo Koe yang ke-3 yang akan berlangsung mulai tanggal 10 sampai 15 Agustus 2024 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar).
“Tahun ini Festival Golo Koe Maria Assumpta Nusantara didapuk menjadi Festival KEN (Karisma Event Nusantara). Dengan itu dalam waktu yang singkat Festival Golo Koe telah bergema ke seantero persada menjadi sebuah event nasional,” ujar Ketua Umum Panitia Festival Golo Koe Ke-3 Tahun 2024, Hilarius Madin, Rabu (32/7/02024) sore saat gelar konferensi pers dan didampingi RD Rikardus Manggu dan Romo Kornelis Hardin.
Dikatakan Madin, untuk rangkaian prosesi religi telah dimulai pada tanggal 1 Agustus 2024 di kompleks Gereja Tua Rekas, dan akan melewati rute Warsawe (Paroki Noa), Melo, Dalong, Sok Rutung, Merombok, Wae Sambi, dan Roh Kudus Labuan Bajo.
“Perayaan festival ini diselenggarakan oleh Keuskupan Ruteng dalam kerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat. Selain itu, Festival ini didukung oleh BPOLBF dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia,” terang Madin.
Rangkaian kegiatan festival ini, menurut dia, akan diikuti oleh peserta tetap 1.000 orang dari paroki-paroki, komunitas biara dan lembaga pendidikan se-Keuskupan Ruteng.
“Tidak ketinggalan partisipasi dari aneka paguyuban adat dan etnik, UMKM dari Flores serta puluhan ribu umat katolik dan wisatawan nusantara maupun manca negara. Festival Golo Koe ini bertujuan untuk mewujudkan pariwisata holistik di wilayah Keuskupan Ruteng, Manggarai Raya dengan motto 3B,” terang Ketua Umum Panitia Festival Golo Koe Ke-3 Tahun 2024.
Pertama, tambah dia, berpartisipasi berarti melibatkan dan mensejahterakan masyarakat lokal. Kedua, berbudaya berarti pariwisata yang berakar dan bertumbuh dalam keunikan dan kekayaan kultural lokal dan spiritualitas kristiani yang inklusif.
“Festival ini ingin merangkul semua anak bangsa dari berbagai suku, bahasa, dan agama untuk bersama-sama memuliakan sang khalik, Allah pencipta dan pengasih umat manusia,” ujarnya.
Ketiga, sambungnya, berkelanjutan berarti pariwisata yang merawat dan melestarikan alam ciptaan. Secara khusus dalam program pastoral tahun 2024, Keuskupan Ruteng mengusung tema Ekologi Integral: Harmonis, Pedagogis, dan Sejahtera (HPS).
“Melalui festival ini umat Allah Keuskupan Ruteng ingin bergandeng tangan dengan semua anak bangsa untuk mewujudkan harmoni seluruh alam ciptaan, antara ciptaan dan Sang Khalik, kesejahteraan umum dan pedagogi pelestarian lingkungan hidup,” ujar Madin.
Karena, tambahnya, itu perhelatan akbar religi yang diisi dengan pameran 160 UMKM dan pentas seni dari aneka komunitas etnik-kultural dari wilayah Flores dan Nusantara diresapi dan diwarnai oleh spirit ramah lingkungan. Secara khusus dalam fokus ekologis ini, panitia akan menyelenggarakan kegiatan penghijauan di sekitar Labuan Bajo dan pedagogi ekologis bagi generasi muda.
“Pekan puncak Festival Golo Koe akan diawali dengan pembukaan pameran dan pentas seni tanggal 10 Agustus 2024, pkl 17.00 di Water Front City Labuan Bajo. Kemudian warna kultural-spiritual ditoreh dan dirayakan secara anggun meriah dalam karnaval budaya Bunda Maria Assumpta Nusantara pada tanggal 12 Agustus 2024, pkl 16.00,” paparnya.
Dalam karnaval kultural ini, tambahnya, akan disajikan pagelaran keunikan dan kekayaan budaya Manggarai, Flores dan Nusantara dari Puncak Weringin menuju Pelabuhan Marina Water Front City. Karnaval budaya ini berpuncak pada tari kolosal Bunda Maria Assumpta Nusantara.
“Nuansa ekonomis-kultural-ekologis Festival Golo Koe ini dibingkai oleh karakter spiritual. Festival ini mengajak semua orang untuk mengendus jejak Allah dalam alam ciptaan yang molek, kemagisan musik, suara, dan tari, perjumpaan penuh sukacita insan manusia dari segala penjuru bumi yang berpuncak dalam perjumpaan dengan Allah sumber kekuatan dan tujuan seluruh ziarah kehidupan,” terangnya.
Hal ini, lanjut dia, terungkap dalam dua kegiatan akbar, yaitu Prosesi Laut dan Darat Bunda Maria Assumpta Nusantara tanggal 14 Agustus 2024 dan Misa Agung Maria Assumpta pada tanggal 15 Agustus 2024 di Waterfront City Labuan Bajo.
“Dalam diri Maria Assumpta (yang diangkat ke surga), Allah menganugerahkan kepenuhan kerinduan manusia akan sukacita sejati dan melalui sang Bunda, Allah ingin merangkul semua anak bangsa di bumi nusantara Indonesia ini dalam pelukan kasih Ilahi,” paparnya.
Penulis: Hamid