Prodak Khas Mabar “Kokor Gola”, Menparekraf Sandi Uno Sebut Prodak High End
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno beri respon positif terhadap prodak lokal khas Manggarai Barat-Labuan Bajo yang dihasilkan oleh masyarakat setempat
LABUANBAJOVOICE.COM | Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno berikan respon positif terhadap prodak lokal Kokor Gola atau Gola Malang (Gula Aren) dan Kopi Saset Bambu serta Madu Hutan Rimba yang diproduksi oleh masyarakat di Kabupaten Manggarai Barat.
Hal itu dikatakan Kepala Unit Pelaksana Tugas Kesatuan Pengelola Hutan (UPT KPH) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Stefanus Nali saat ditemui media pada Jum’at (16/8/2024) sore.
Ia bersama Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Mabar temui Sandi Uno diruang VIP Bandara Udara Komodo Labuan Bajo pada Kamis, 15 Agustus 2024 malam saat dirinya hendak balik ke Jakarta usai kunjungan kerja (kunker) di Labuan Bajo.
“Setelah kami perkenalkan ini prodak. Respon beliau sangat bagus. Pak Sandi bilang prodak ini sangat luar biasa dan ini merupakan prodak high end (berkelas),” ujar Stef Nali saat ia memperkenalkan prodak itu bersama Ketua Kadin kepada Menparekraf Sandi Uno.
Kedepan, lanjut dia, Menparekraf akan kembangkan prodak ini menjadi prodak unggulan.
“Kita juga sampaikan ke beliau, prodak ini bukanlah prodak yang dikembangkan oleh UMKM tapi ini prodak masal dan merupakan prodak budaya masyarakat lokal di daerah ini,” ujar Kepala KPH Mabar itu.
Menurut Stefanus, prodak-prodak yang dikembangkan ini sudah ada di kampung-kampung dan semuanya bisa hasilkan prodak Kokor Gola ini, semua sudah ada pelaku usahanya.
“Kami bersama masyarakat berusaha untuk ambil bagian dalam memajukan pariwisata super premium ini, sehingga label super premium bisa dirasakan oleh masyarakat. Bukan hanya masyarakat kota saja, akan tetapi masyarakat yang ada dikampung juga rasakan,” tuturnya.
Stefanus juga katakan, selain Menparekraf Sandi Uno, Kepala Bandar Udara (Bandara) Komodo Labuan Bajo Ceppy Triono juga pada saat itu menyampaikan dukungan terhadap prodak ini.
“Pak Triono juga kemarin bilang, prodak ini nanti perlu ditempatkan disalah satu space diruang tunggu bandara, agar orang yang berkunjung di Labuan Bajo bisa lihat ini barang. Apalagi September ini penerbangan Labuan Bajo ke beberapa negara sudah dibuka,” tutur Stefanus
Ketika, sambung Stefanus, prodak ini diterima secara umum oleh masyarakat dan orang-orang tahu tentang prodak ini. Kami yakin, ini menjadi salah satu jalan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, terutama pelaku usaha yang menghasilkan prodak ini.
“Bapak-mama kita dikampung pasti senang dan bangga, prodak mereka bisa tembus pasar modern, apalagi orang luar negeri nanti bisa beli barang ini sebagai oleh-oleh mereka ketika pulang atau kembali kenegara asalnya,” katanya.
Bagi Stefanus, prodak-prodak ini tidak hanya sebagai pelengkap wisata saja, akan tetapi sebagai simbol kampanye kedunia luar, kepada masyarakat global.
“Apalagi bahan-bahan yang dibuat ini juga menggunakan bahan dari hutan, dan ini ramah terhadap lingkungan. Karena kemasan prodak ini bukan bahan dari plastik,” tutup Stefanus.
Penulis: Hamid