Prakiraan Cuaca Maritim NTT: Kondisi Cuaca Pelabuhan Cenderung Tenang, Tinggi Gelombang Rendah
BMKG Kupang Imbau Tetap Waspada Perubahan Cuaca Lokal di Wilayah Maritim Nusa Tenggara Timur

LABUANBAJOVOICE.COM — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang, Minggu (8/6/2025) kembali merilis prakiraan cuaca untuk sejumlah pelabuhan utama di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), yang berlaku mulai 09 Juni 2025 pukul 08.00 WITA hingga 12 Juni 2025 pukul 08.00 WITA.
Berdasarkan rilis yang diperoleh media ini, prakiraan ini mencakup pelabuhan Baranusa, Kalabahi, Ende, Larantuka, Adonara, Waiwerang, Solor, Hansisi, dan Bolok.
Sebagian besar pelabuhan menunjukkan kondisi cuaca cerah hingga berawan dengan visibilitas mencapai 10 km. Arah angin cenderung berasal dari tenggara (SE) dan selatan (S), dengan kecepatan angin rata-rata antara 10–15 knot.
Kecepatan angin maksimum (gust) mencapai 24 knot, tercatat di wilayah Pelabuhan Hansisi, menjadikan area ini yang paling berangin di antara pelabuhan lainnya.
Tinggi gelombang signifikan di hampir seluruh pelabuhan terpantau rendah, berkisar antara 0.30 meter hingga 0.60 meter. Pelabuhan dengan gelombang tertinggi adalah Pelabuhan Ende dan Solor, di mana gelombang mencapai 0.90 meter pada beberapa jam.
Sementara itu, pelabuhan seperti Adonara, Kalabahi, dan Waiwerang konsisten mencatat tinggi gelombang 0.30–0.50 meter, menjadikan pelayaran lokal relatif aman.
Arah arus permukaan laut beragam namun dominan ke arah barat daya (SW) dan barat (W), dengan kecepatan arus rata-rata antara 30–50 cm/detik. Pengecualian terjadi di Pelabuhan Hansisi, di mana arus permukaan tercatat mencapai 76–79 cm/detik—yang merupakan kecepatan tertinggi pada periode prakiraan kali ini.
Tinggi muka laut menunjukkan variasi lokal, dengan Pelabuhan Ende mencatat ketinggian mencapai 1.60 meter pada puncak pasang, jauh lebih tinggi dibanding pelabuhan lainnya seperti Kalabahi dan Solor yang berada di kisaran 0.55–0.58 meter. Hal ini berpotensi memengaruhi aktivitas sandar kapal di pelabuhan-pelabuhan tertentu.
Meskipun kondisi cuaca laut secara umum dinilai aman untuk aktivitas pelayaran dan penyeberangan, BMKG tetap mengimbau seluruh pihak terkait untuk mewaspadai perubahan cuaca mendadak dan gelombang lokal, terutama menjelang malam hari.
“Masyarakat pesisir dan pelaku transportasi laut kami harap dapat terus memantau informasi resmi dari BMKG,” ungkap Prakirawan Edo Juan Alfian, S.Tr.Met., dalam rilis itu.
Pembaruan data ini menjadi acuan penting bagi nelayan, operator kapal, dan otoritas pelabuhan guna menjamin keselamatan dan kelancaran transportasi laut di wilayah NTT.
Penulis: Hamid