LABUANBAJOVOICE.COM – Sejumlah personel Polres Manggarai Barat dikerahkan untuk mengamankan jalannya Komodo Open Turnamen Taekwondo Nasional ke-2 yang digelar di GOR Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kegiatan bergengsi ini secara resmi dibuka pada Jumat pagi (8/8/2025) dan akan berlangsung selama tiga hari hingga Sabtu, 9 Agustus 2025.

Pantauan di lokasi, anggota kepolisian terlihat berjaga di sejumlah titik strategis, baik di dalam maupun di luar arena pertandingan, demi menjamin kelancaran dan keamanan kegiatan. Pengamanan ini dipimpin langsung oleh Kanit Raimas Polres Manggarai Barat, Bripka Muhamad Kahardi.

“Hari ini anggota dari Polres Manggarai Barat melaksanakan pengamanan di lokasi kegiatan. Kehadiran kami di sini atas permintaan dari Pengcab Taekwondo Indonesia Manggarai Barat,” ungkap Bripka Kahardi di sela-sela pertandingan.

“Untuk personel yang bertugas, sistemnya rolling. Hari ini satu regu, besok regu lain. Pengamanan akan terus dilakukan hingga turnamen ini selesai,” tambahnya.

Sementara itu, atmosfer pertandingan di GOR Labuan Bajo tampak meriah. Sorak-sorai penonton menggema setiap kali tendangan para atlet mendarat tepat sasaran.

Antusiasme tinggi ini menggambarkan betapa kompetisi nasional tersebut begitu dinantikan, baik oleh peserta maupun masyarakat umum.

Ketua Pengurus Cabang Taekwondo Indonesia Manggarai Barat, Basilius Sardi Jeramat, menjelaskan bahwa turnamen ini diikuti lebih dari 500 atlet, dengan total kehadiran peserta, ofisial, dan rombongan mencapai sekitar 800 orang.

“Tahun ini antusiasme peserta meningkat tajam. Bahkan, ada sekitar 100 atlet dari luar NTT seperti NTB, Bali, Jawa Timur, hingga DKI Jakarta. Hampir seluruh kabupaten/kota di NTT turut berpartisipasi,” jelas Sardi, yang juga anggota DPRD Manggarai Barat.

Menariknya, jumlah peserta dari luar daerah justru melebihi kontingen tuan rumah. Jika pada tahun sebelumnya Manggarai Barat mengirim sekitar 100 atlet, kali ini hanya 60 atlet lokal yang turun berlaga.

Turnamen mempertandingkan berbagai kategori usia dan tingkat kemampuan, mulai dari cadet, junior, hingga senior. Dua jenis pertandingan utama yang digelar adalah kyourugi (pertarungan) dan poomsae (jurus).

Atlet juga dikelompokkan ke dalam dua kategori, yakni pemula—yang baru pertama kali bertanding—dan prestasi, bagi atlet berpengalaman.

Pertandingan digelar setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WITA, dan dipimpin oleh wasit bersertifikat nasional dari berbagai provinsi, termasuk dari Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) Pusat.

Lebih dari sekadar ajang olahraga, Komodo Open juga menjadi sarana pemberdayaan ekonomi lokal. Sebanyak 15 stand UMKM dari masyarakat umum dan komunitas Akunitas turut serta meramaikan arena turnamen. Mereka menyajikan produk-produk lokal, mulai dari makanan ringan, minuman, hingga kerajinan tangan.

“Kami ingin event ini tak hanya bicara soal prestasi, tetapi juga memberi ruang bagi pelaku usaha lokal untuk tumbuh. Terima kasih kepada Pemkab Manggarai Barat dan KONI atas dukungannya,” ujar Sardi.

Sardi pun mengajak masyarakat Manggarai Barat untuk ikut meramaikan turnamen ini, baik dengan hadir menyaksikan langsung pertandingan, maupun mengunjungi stand UMKM yang tersedia.

Komodo Open Taekwondo II bukan sekadar pentas prestasi, tetapi juga menjadi momentum kolaborasi antara olahraga, keamanan, dan ekonomi rakyat dalam semangat kebersamaan di Labuan Bajo.**