Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp LabuanBajoVoice.Com
+ Gabung
LABUANBAJOVOICE.COM — Hiruk pikuk menyambut puncak Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah yang jatuh pada hari Jumat, 6 Juni 2025, mulai terasa di Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Satu hari menjelang hari besar umat Islam ini, Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Manggarai mengeluarkan imbauan penting bagi seluruh umat Muslim di Ruteng.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah pelaksanaan sholat Id di Ruteng, PHBI Manggarai menetapkan Lapangan Natas Labar Motang Rua sebagai lokasi pelaksanaan sholat Idul Adha. Biasanya, sholat Id dilangsungkan di masjid-masjid utama di kota ini, namun kali ini ada perubahan signifikan demi kenyamanan dan keteraturan umat.
Ketua PHBI Manggarai, H. Abdul Kariem, dalam keterangannya kepada media di Labuan Bajo, Kamis (5/6/2025) menyampaikan bahwa keputusan ini diambil setelah melihat kondisi tahun-tahun sebelumnya di mana jamaah tumpah ruah hingga ke jalan raya karena keterbatasan daya tampung masjid.
“Sholat Id kali ini kita pindahkan ke lapangan terbuka, yakni Natas Labar. Ini menjadi yang pertama dalam sejarah pelaksanaan sholat Idul Adha di Kota Ruteng. Keputusan ini kami ambil agar umat dapat beribadah dengan lebih nyaman, tertib, dan sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW,” ungkap H. Abdul Kariem.
H. Abdul Kariem menjelaskan lima alasan utama yang melatarbelakangi pemilihan lapangan terbuka sebagai tempat pelaksanaan:
Pertama; Meneladani Sunnah Nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW selalu melaksanakan sholat Id di tanah lapang (mushalla), sebagaimana disebut dalam Hadis Riwayat Bukhari:“Bahwa Rasulullah SAW keluar pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha ke al-Mushalla (tanah lapang). Hal pertama yang dilakukan adalah shalat. Setelah selesai beliau berdiri menghadap para jemaah, sementara mereka duduk bersaf, lalu beliau memberi nasihat, berwasiat dan memerintah mereka. Apabila beliau hendak berhenti, maka berhenti dan bila memerintah sesuatu, maka langsung memerintahkannya, kemudian selesai,” (HR. Bukhari).