“Di Manggarai Barat, tidak ada arahan. Kita diskusi saja. Karena Perindo bukan hanya organisasi politik, tapi harus menjadi corong kepentingan publik, apalagi kita punya media,” ujarnya.
Menurut Simson, pengangguran menjadi isu sentral yang harus diperjuangkan oleh Partai Perindo di Manggarai Barat, bersamaan dengan isu-isu krusial lainnya seperti UMKM dan ketahanan pangan.
Ia juga menggulirkan gagasan inovatif: membuat podcast resmi Partai Perindo yang akan menampilkan para anggota legislatif dari partai tersebut, termasuk tokoh-tokoh lokal. Saat ini, Perindo NTT memiliki 46 kursi legislatif di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
“Artinya, kita punya 46 narasumber. Kita ingin buat podcast, undang anggota DPRD, tokoh-tokoh lokal. Tujuannya menjaga eksistensi pemimpin kita di daerah agar tetap hadir dan didengar publik menuju 2029,” jelasnya.
Simson menegaskan bahwa materi komunikasi partai ke depan harus kuat namun tetap santun, dan podcast ini akan menjadi alat strategis untuk menyampaikan visi dan program kerja partai.
Tinggalkan Balasan