Purbaya menjelaskan bahwa program penempatan dana pemerintah tersebut berdampak langsung pada percepatan pertumbuhan kredit di sektor perbankan nasional.
Misalnya, pertumbuhan kredit Bank Mandiri naik dari kisaran 8 persen menjadi 11 persen setelah stimulus bergulir.
“Mungkin deposito dulu yang naik, tapi pelan-pelan akan ke suku bunga kredit juga. Ini akan memicu pertumbuhan ekonomi dengan signifikan,” ujarnya.
Selain mempercepat penyaluran kredit, stimulus ini juga mendorong peningkatan peredaran uang primer (base money) di pasar. Ia menyebut, hingga September 2025, uang primer telah tumbuh sebesar 13,5 persen, sejalan dengan target pemerintah.
“Artinya stimulus yang saya kasih sudah masuk ke sistem,” kata Purbaya.
Pemerintah menilai penempatan dana di bank BUMN merupakan langkah strategis dalam menjaga stabilitas sistem keuangan dan memperkuat daya dorong pemulihan ekonomi pascapandemi.
Dengan meningkatnya penyaluran kredit, diharapkan sektor riil mendapatkan tambahan likuiditas yang dapat mendorong investasi dan konsumsi masyarakat.
Tinggalkan Balasan