Program ini berjalan seirama dengan Program Ina Kasih, yaitu penyediaan pembalut gratis bagi perempuan prasejahtera untuk mendukung kesehatan reproduksi.

“Ina Kasih dan vaksin HPV adalah dua langkah besar investasi masa depan. Kita sedang melindungi mereka yang menjadi tulang punggung keluarga, masyarakat, dan masa depan Kota Kasih,” ujar Serena.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati, M.Kes, menjelaskan bahwa vaksin HPV adalah metode paling efektif mencegah kanker serviks, sesuai rekomendasi WHO. Tahun ini Pemkot Kupang telah memulai deteksi dini kanker serviks melalui penapisan HPV DNA dan IVA.

Dari 656 perempuan yang telah diperiksa, sebanyak 628 dinyatakan negatif dan kini menjadi sasaran utama vaksinasi.

Pada tahap awal launching, 50 perempuan menerima vaksin secara simbolis dari total sasaran 150 perempuan usia 15–69 tahun, dengan jadwal tiga dosis yang akan berlangsung hingga tahun 2025.

Dukungan juga datang dari kalangan medis. Salah satunya dr. Erma Rantela’bi, Sp.OG dari POGI NTT, yang menilai Pemkot Kupang telah mengambil langkah visioner.