“Kami menegaskan bahwa langkah ini bukan akhir dari kreativitas, melainkan awal dari proses kolaborasi yang lebih otentik, bermartabat, dan berakar pada nilai-nilai masyarakat lokal,” lanjut Evan.
Komodo Waterfront Festival tetap akan menjadi ruang selebrasi budaya dan ekologi di Manggarai Barat yang mengedepankan semangat penghormatan, kemitraan, dan keberlanjutan.
Penyelenggara bertekad menjaga agar setiap agenda dan karya seni yang dihadirkan tidak hanya menarik secara estetika, tetapi juga memiliki nilai edukatif dan spiritual yang sesuai dengan tradisi masyarakat setempat.
Dengan langkah korektif ini, panitia berharap KWF menjadi contoh praktik terbaik festival budaya yang menghormati kearifan lokal, melibatkan masyarakat adat sebagai subjek utama, dan mengedepankan prinsip pembangunan pariwisata berkelanjutan di kawasan super prioritas Labuan Bajo.**





Tinggalkan Balasan