Menurut Antony, tindak lanjut kegiatan ini meliputi sosialisasi alat kontrol ke desa-desa, peluncuran resmi aplikasi M-SMART ke publik serta pemantauan operasional dan layanan pengaduan selama tiga bulan pertama.

Kegiatan ini diharapkan menjadi fondasi sistem pangan yang berkeadilan dan berkelanjutan di Manggarai Barat, serta mendorong partisipasi generasi muda sebagai agen perubahan.

“Dengan kolaborasi multistakeholder, kami optimis alat ini akan memperkuat ketahanan pangan lokal,” tutup Ferdinandus.