BeritaSosial & Pendidikan

Pada Saat Kejadian Kecelakaan, Rombongan MTQ Mabar Saling Injak Didalam Mobil Bus

Berikut adalah runutan peristiwa kecelakaan itu terjadi

LABUANBAJOVOICE.com – Mobil bus yang membawah kontingen Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur mengalami kecelakaan tunggal di jalan Trans Labuan Bajo Flores, Kampung Kaper, Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo pada pukul 05.30 Wita pagi, Senin 1 Juli 2024.

Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) kepada media di Labuan Bajo melalui sambungan telepon WhatsApp, Selasa 2 Juli 2024 mengatakan, kejadian itu jam 5 lewat. Hampir setengah 6 lah itu setelah shalat subuh.

“Intinya, setelah subuh,” kata mantan Lurah Labuan Bajo itu.

Kemudian dia menjelaskan alur peristiwa itu terjadi. Menurut Syarifuddin, pada saat itu, setelah kegiatan MTQ tingkat provinsi NTT yang digelar di Alor itu, seluruh rombongan dari Manggarai Barat kembali ke daerah.

Jalur rute menurut dia, dari Alor menuju Ende itu menggunakan kapal laut. Setelah sampai di Ende para kontingen menggunakan mobil bus menuju Manggarai Barat.

Tapi kata dia, sempat mampir di Bajawa untuk istirahat, terus mampir juga di Maumere. Kemudian mampir juga di Ruteng untuk makan. Habis makan, rombongan lanjut lagi perjalanan.

Lanjut, dalam perjalanan itu juga sempat mampir di Limbung. Di sana sopir nya tidur hampir satu jam. Kemudian mampir juga di Melo untuk shalat Subuh.

“Jadi rute perjalanannya, Alor, Ende, kita mampir di Bajawa. Terus mampir di Maumere, terus mampirlah di Ruteng, habis makan turun. Mampir di Limbung, sopir nya tidur hampir satu jam itu. Mampir juga di Melo, tempat shalat Subuh nya di Melo. Tapi mungkin ngantuk yang berkepanjangan,” jelas Syarifuddin Malik.

Baca Juga:  Ketua DPRD Mabar Terima Kunjungan Kapolres Manggarai Barat Diruangnya

Menurut dia, setelah shalat subuh jam 5 lewat itu, hampir setengah 6 kami turun juga itu dari atas. Jadi habis shalat subuh dari Melo, turun, sampai di Kaper kejadian (kecelakaan).

Jumlah orang yang berada di dalam mobil bus itu, menurut dia, totalnya ada 24 orang. Dengan rincian, 21 orang kontingen MTQ, 1 orang sopir dan 2 orang kenek mobil bus.

“Total kita itukan 21. Kalau tambah sopir 22, tambah kenek 2. Total 24 orang,” jelas Syarifuddin.

Adapun korban yang mengalami luka ringan pada kejadian itu, diantaranya official rombongan MTQ Manggarai Barat atas nama Efendi Arsyad dari Kementerian Agama, kemudian pembina atas nama Muhaimin dari Kementerian Agama juga serta sopir mobil bus.

Baca Juga:  Hari Kedua: Dua Nelayan Tenggelam di Perairan Pulau Monyet Belum Berhasil Ditemukan Tim SAR Gabungan Labuan Bajo

Kalau peserta kata dia, kondisi aman-aman saja, namun karena saat kejadian itu saling tendes didalam mobil bus. Para peserta mengalami rasa takut hingga trauma.

“Peserta aman semua. Hanya itu tadi, trauma, karena baku tendes itu tadi. Saking baku tendes itukan. Apalagi anak-anak itukan mereka merasa agak ini, takut. Baku injak itu. Ada yang sempat di injak, karena jatuh ke depan dari belakang, akhirnya baku tendes. Tapi yang sampai luka itukan, itu tadi dengan sopir. Kaki sopir dengan paha nya itukan cukup besar luka nya. Sopir yang agak parah di kaki. Dua orang (official-pembina) itu di kening di pelipis,” jelasnya kembali.

Menurut dia, hingga saat ini official kontingen MTQ Manggarai Barat pada saat dirinya menghubungi melalui sambungan telepon, Efendi Arsyad masih mengalami bengkak dibagian pelipis.

Pada saat kejadian itu, dia menambah, mereka berinisiatif membawah para korban kecelakaan ke rumah sakit. Tapi syukur nya, tiba-tiba ada pihak dari rumah sakit umum daerah (RSUD) Komodo datang ketempat kejadian.

Baca Juga:  Beruntun, Dua Peristiwa Kebakaran Menimpah Warga di Labuan Bajo

“Ada orang pihak rumah sakit yang datang eksekusi (perawatan, red) di tempat. Langsung oleh perawat, jadi orang-orang dari rumah sakit langsung datang untuk melakukan tindakan (perawatan) di lapangan,” jelas nya.

Karena itu, menurut dia, memang kondisi itukan, kondisi bisa dilakukan perawatan di rumah sakit, bisa juga di jalan. Bisa juga dia langsung di eksekusi di tempat untuk melakukan perawatan. Yang datang pada saat itu perawat dari rumah sakit umum daerah.

“Jadi petugas yang datang langsung melakukan perawatan di tempat kejadian,” terangnya kembali.

Setelah dilakukan perawatan di lokasi kejadian, seluruh rombongan kembali ke rumah masing-masing. Para kontingen tidak lagi pergi rumah sakit. Karena sudah diberikan perawatan, melakukan pengobatan ditempat kejadian.

“Kami tidak kesana lagi. Kami langsung balik ke rumah sudah. Karena sudah di berikan obat, dicuci di steril semua oleh perawat itu. Jadi kita pulang, gitu. Tetap disarankan untuk berikut nya kalau mau pergi kontrol boleh,” pesan nya.

Penulis: Hamid

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://t.me/labuanbajovoice
Back to top button