Mendikdasmen Prof. Mu’ti Hadiri Pertemuan Nasional MNPK di Labuan Bajo, Bahas Kebijakan Pendidikan Inklusif
Prof. Abdul Mu'ti datang ke Labuan Bajo

LABUANBAJOVOICE.COM – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Prof. Abdul Mu’ti, tiba di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, pada Selasa (11/3/2025). Kehadirannya dalam rangka menghadiri Pertemuan Nasional (Pernas) Majelis Nasional Pendidikan Katolik (MNPK) yang digelar di Hotel The Jayakarta Suites Komodo.
Pertemuan Nasional MNPK 2025 mengusung tema “Sekolah Katolik yang Holistik, Humanis, dan Ekologis Demi Kebahagiaan Berkelanjutan di Abad ke-21”. Dalam acara tersebut, Menteri Prof. Mu’ti yang juga Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, menyampaikan paparan terkait Kebijakan Pendidikan Bermutu untuk Semua yang Unggul, Berkeadilan, Inklusif, dan Berkelanjutan.
Dalam pemaparannya, Prof. Mu’ti menegaskan bahwa kebijakan Mendikdasmen bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia secara adil dan inklusif. Salah satu langkah konkret yang disorot adalah pemerataan distribusi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) ke sekolah-sekolah swasta, termasuk sekolah Katolik, guna menjamin kualitas pendidikan yang setara.
Untuk mendukung tujuan tersebut, ia juga menekankan pentingnya Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yaitu: Bangun pagi, Beribadah, Berolahraga, Makan sehat dan bergizi, Gemar belajar, Bermasyarakat dan Tidur cepat.
“Kebiasaan ini bertujuan membentuk karakter siswa yang disiplin, sehat, dan memiliki kecerdasan emosional serta sosial yang kuat,” ujar Prof. Mu’ti.
Selain itu, ia juga menyoroti implementasi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang transparan, adil, dan nondiskriminatif guna mengurangi ketimpangan akses pendidikan. Selain itu, pendekatan Deep Learning diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan mutu pendidikan, ujian nasional akan dikembalikan sebagai instrumen pengukuran kompetensi siswa yang lebih objektif, utuh, dan menyeluruh. Semua kebijakan ini diarahkan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 melalui Asta Cita.
Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya: Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi; Sekretaris Daerah Manggarai Barat, Fransiskus Sales Sodo; serta Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Manggarai Barat.
Sedangkan narasumber yang mengisi diskusi antara lain: Uskup Labuan Bajo, Mgr. Maximus Regus, membahas “Sekolah Katolik yang Mencintai Kehidupan di Abad ke-21”; Prof. Stella Christie A.B., Ph.D, membahas “Peradaban Kasih Manusia Berbasis Neurosains: Otak Manusia dan Otak AI”.
Kemudian, Prof. Dr. Anita Lie, M.A., Ed.D, membahas “Kurikulum Sekolah Katolik yang Mensintesakan Iman, Kebudayaan, dan Kehidupan Berbasis Cinta Kasih Injil” dan Prof. Ir. Djohan Yoga, M.Sc, MoT, Ph.D, membahas “Deeper Learning (Pembelajaran Mendalam) Berbasis Growth Mindset”.
Sebagai peserta, hadir Komisi Pendidikan Keuskupan, Pengurus Majelis Pendidikan Katolik (Ketua, Sekretaris, Bendahara), serta Pengurus Yayasan dari 38 Keuskupan se-Indonesia.
Dengan adanya forum ini, diharapkan kebijakan pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas dapat terwujud di seluruh Indonesia.
Penulis: Hamid