Gagasan penyusunan masterplan ini bermula dari dialog antara BPOLBF, Pemerintah Desa Tanjung Boleng, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Rangko, dan Komunitas Green Lovers.

Kesepahaman tersebut melahirkan komitmen untuk menghadirkan dokumen perencanaan komprehensif sebagai pedoman pengembangan desa wisata berbasis alam, budaya, dan partisipasi masyarakat.

Dalam implementasinya, BPOLBF menggandeng Universitas Pelita Harapan (UPH) sebagai mitra akademik utama.

Melalui kolaborasi antara Fakultas Hospitality dan Pariwisata serta Fakultas Desain, tim penyusun melibatkan berbagai instansi daerah dan komunitas lokal guna memastikan perencanaan yang inklusif dan berbasis kebutuhan masyarakat.

Prosesnya berlangsung dalam beberapa tahap, mulai dari Focus Group Discussion (FGD), kunjungan lapangan, verifikasi data, hingga penyempurnaan rancangan bersama perangkat daerah.

Instansi yang berperan aktif antara lain Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bappeda, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, UPTD KPH Manggarai Barat, Pokdarwis, hingga organisasi profesi seperti ASITA, Gahawisri, HPI, dan WWF.