Manggarai Barat Peroleh 2,3 Miliar PAD dari Sektor Pariwisata Tahun 2024
Pemerintah daerah Manggarai sejak 1 Januari 2023 tidak mendapatkan hasil PAD di dalam kawasan TNK Labuan Bajo
LABUANBAJOVOICE.COM | Total pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Manggarai Barat dari sektor pariwisata yang berada diluar kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) Labuan Bajo sejak Januari 2024 hingga akhir September 2024 mencapai Rp2. 366.770.000.
“Angka ini diperoleh dari beberapa destinasi DTW (Daerah Tujuan Wisata) dan aktivitas di wilayah perairan diluar kawasan Taman Nasional Komodo,” ujar Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Manggarai Barat, Stefanus Jemsifori, Selasa (22/10) sore.
Lebih lanjut dia menyampaikan, bahwa hasil PAD dari sektor aktivitas pariwisata itu diperoleh dari desa wisata dari Gua Batu Cermin di Desa Batu Cermin, kemudian Puncak Waring, Gua Rangko, Cunca Wulang dan Agrowisata Ngalor Kalo. Ditambah dengan dua aktivis di wilayah perairan diluar kawasan TNK yaitu aktivitas snorkeling dan diving.
Menurut Stefanus, untuk titik-titik lokasi aktivitas snorkeling dan diving itu berada di Pulau Menjerite, Pulau Kelor, Pulau Sebayur, Pulau Kanawa, Pulau Bidadari dan Pulau Sabolo.
Stefanus juga mengaku, sejak 1 Januari 2023 Pemerintah Daerah (Pemda) Manggarai Barat sudah tidak mendapatkan pendapatan asli daerah dari dalam kawasan Taman Nasional Komodo.
“Sehingga dengan kebijakan pemerintah pusat terkait pendapatan asli daerah, saat ini Manggarai Barat tidak mendapatkan (PAD) di wilayah kawasan (dalam TNK),” ujarnya.
Dia mengatakan, untuk mengantisipasi kebijakan tersebut, Pemda Manggarai Barat kedepannya akan lebih fokus menata desa wisata yang ada di daerah itu.
“Kami ingin mengajak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara tidak hanya berkunjung di wilayah TNK tetapi mereka juga kami ajak untuk berkunjung diluar kawasan (TNK. Karena kita punya desa wisata, punya atraksi budaya, punya kesenian tradisional, punya wisata alam yang tidak kalah bagusnya dengan didalam wilayah kawasan Taman Nasional Komodo,” ungkapnya.
Ia menyadari, bahwa Pemda Manggarai Barat tidak bisa berjalan sendiri dalam membangun desa wisata yang akan difokuskan kedepannya. Tentu butuh dukungan dari masyarakat setempat. Saat ini Pemda Manggarai Barat dalam hal ini fokus dengan tiga (3) hal.
“Saat ini pemerintah daerah fokus dengan 3 hal, inovasi, adaptasi dan kolaborasi. Tiga hal ini menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan agar rencana-rencana besar dari Pemda melalui Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan akan berjalan baik kedepan,” ujar Stefanus.
“Kami butuh dukungan doa seluruh masyarakat agar semua ini bisa berjalan dengan baik,” pinta Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Manggarai Barat itu.
Penulis: Hamid