Dalam sambutan pembukaannya, Plt. Direktur Utama BPOLBF, Dwi Marhen Yono, secara resmi membuka festival. Ia menegaskan bahwa Parapuar sedang menuju transformasi besar sebagai ruang budaya dan atraksi kuliner masa depan.

“Ini adalah puncak tertinggi Labuan Bajo, mudah-mudahan tahun depan lebih sempurna lagi,” ujar Marhen.

Ia juga memastikan percepatan pembangunan infrastruktur di kawasan tersebut. “Jalan di pintu masuk, minggu depan akan dibangun hotmix,” katanya.

Marhen menjelaskan bahwa Natas Parapuar telah menggelar event rutin sejak Juli 2025. “Kita sudah mulai bulan Juli, rutin setiap Sabtu kita buat,” jelasnya.

Ke depan, Parapuar akan didesain ala kawasan budaya populer di Bali. “Target kami, tahun 2027 setiap hari di sini ada kesenian di sini. Jadi kayak kalau di Bali di Uluwatu,” ungkapnya.

Pantauan di lapangan menunjukkan antusiasme pengunjung mulai meningkat sejak sore hari. Belasan booth UMKM tampil memikat, menyajikan kuliner khas, fusion, hingga hidangan modern yang aromanya memenuhi area festival. Musik pengiring menambah suasana hangat dan meriah.